Chelsea Masih Butuh Striker

Chelsea sudah berbelanja besar sepanjang musim ini, tapi dinilai masih kekurangan sesuatu. The Blues masih butuh sosok penyerang tengah.

Chelsea sudah menghabiskan total 421 juta paun (Rp 7,7 triliun) sejak musim panas lalu untuk perekrutan pemain. Angka itu nyaris menyamai nilai belanja Liverpool dalam lima musim terakhir, yang mencapai 500 juta paun (Rp 9,2 triliun).

Terakhir, klub London barat itu mendatangkan Mykhailo Mudryk dari Shakhtar Donetsk seharga 89 juta paun. Mudryk diharapkan sebagai solusi krisis pemain akibat cedera saat ini.

Meski sudah berbelanja besar, masih sejumlah lubang yang belum tertutup. Salah satunya sektor penyerang tengah.

Pierre-Emerick Aubameyang gagal memenuhi harapan mendatangkan gol-gol, baru mencetak tiga gol dari 17 penampilan sejauh ini. Sementara Armando Broja cedera sampai musim berakhir dan praktis tak ada lagi penyerang tengah murni di tim.

Ada rumor yang mengaitkan Chelsea dengan Marcus Thuram. Tapi mantan bek Chelsea Frank Leboeuf menilai Thuram bukan sosok yang tepat karena lebih banyak bermain dari kiri dan beroperasi di belakang ujung tombak.

"Saya tak yakin Potter punya para pemain yang dia inginkan. Kami semua tahu bahwa kami butuh seorang striker," tulis Leboeuf dalam kolom di Chelsea News dan dikutip Metro.

"Saya suka Pierre-Emerik Aubameyang, saya bermain dengan ayahnya dan saya menyukainya, tapi saya tahu bahwa dia bukan orang yang kami butuhkan. Mereka menanyai saya di ESPN apakah saya oke dengannya dan saya bilang enggak, sudah terlalu terlambat, dia bukan Aubameyang kita dulu tahu."

"Kita bisa bicara soal rumor Marcus Thuram, tapi dia bukan striker, kami butuh striker. Romelu Lukaku enggak berhasil, tapi Chelsea butuh striker, seseorang yang bisa mengkreasi dan mencetak gol, karena itu yang kurang sekarang," imbuhnya.