Frank Lampard menganggur lagi usai dipecat Everton. Catatan pelatih 44 tahun itu bersama The Toffees merupakan yang terburuk sejak memulai karier manajerial pada 2018 silam.
Derby County menjadi tim pertama yang dilatih Lampard. Ia diresmikan pada 31 Mei 2018 dan dikontrak tiga musim. Misinya adalah membawa The Rams promosi ke Premier League.
Lampard hampir melakukannya di musim pertama. Derby berhasil tampil di final plaoyff promosi musim 2018-19 untuk melawan Aston Villa, namun akhirnya kalah 1-2 di Wembley. Impian Derby tampil di kasta teratas pupus, namun tidak dengan sang pelatih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kiprahnya bersama Derby ternyata diperhatikan Chelsea yang baru saja ditinggal Maurizio Sarri. Setelah bernegosiasi dan mendapat restu Derby, Lampard akhirnya setuju 'pulang' ke Stamford Bridge pada Juli 2019, kali ini sebagai pelatih.
Dikontrak tiga tahun, Lampard langsung menunjukkan kualitasnya sebagai pelatih muda potensial. Pada musim perdana, ia membawa Chelsea finis empat besar Liga Inggris dan nyaris menjadi juara Piala FA sebelum takluk 1-2 dari Arsenal di final.
Namun di musim kedua, situasi tak lagi berjalan harapan. Meski lolos ke 16 besar Liga Champions seperti tahun sebelumnnya, performa Chelsea di Liga Inggris merosot. Selama Desember 2020 - Januari 2021, The Blues kalah lima kali dalam delapan laga.
Jorginho dkk yang sempat menempati urutan ketiga di awal musim pelan-pelan melorot ke urutan sembilan klasemen. Isu ketidakharmonisan antara dirinya dan sejumlah pemain membuat segalanya jadi buruk. 25 Januari 2021, Lampard resmi dipecat.
Setelah dilepas Chelsea, Lampard menganggur selama setahun. Ia baru melatih lagi pada Januari 2022, saat ditunjuk Everton menggantikan Rafa Benitez. Ia ditugaskan membawa The Toffees lolos dari degradasi.
Sewaktu Lampard datang, Everton ada di urutan 16. Pada akhir musim 2021-22, mereka bertahan di posisi tersebut dan memastikan diri lolos dari degradasi pada pekan ke-37 usai menang dramatis 3-2 atas Crystal Palace.
Baca juga: Everton-nya Frank Lampard Porak-poranda |
Meski berhasil membawa Everton selamat, Lampard tak mampu mengangkat performa tim pada musim berikutnya. Padahal ia telah menghabiskan uang untuk membeli Dwight McNeil, Amadou Onana, Neal Maupay, hingga James Garner di musim panas lalu.
Everton cuma tiga kali menang dalam 20 laga dan saat ini berada di zona degradasi, tepatnya urutan 19 dengan 15 poin. Lampard, untuk kedua kali dalam kariernya, dipecat dari pekerjaannya pada Januari 2023.
Dari tiga tim yang sudah dilatih, Lampard belum memberikan satu pun trofi. Sempat dicap sebagai pelatih muda potensial, kini Lampard tampak semakin jauh dari cap tersebut.
Catatan manajerial Lampard:
- Derby County (2018-2019): 57 laga, 24 menang, 17 seri, 16 kalah (42,1 persen)
- Chelsea (2019-2021): 84 laga, 44 menang, 17 imbang, 23 kalah (52,4 persen)
- Everton (2022-2023): 44 laga, 12 menang, 8 seri, 24 kalah (27,3 persen)