Manchester City menghadapi dakwaan berat dari Premier League dalam kasus pelanggaran aturan finansial. Ini diyakini malah akan jadi momentum bangkit Man City.
Manchester City didakwa melakukan lebih dari 100 pelanggaran aturan finansial Premier League. Pelanggaran itu terjadi dalam rentang 2009-2018.
Pelanggaran lainnya antara lain menutupi angka gaji manajer pada 2009-2013, melanggar aturan terkait keuntungan dan keberlanjutan pada 2015-2018, juga tak patuh aturan UEFA terkait lisensi dan financial fair play pada 2013/2014 juga pada 2014-2018.
Persidangan masih akan berjalan, namun Man City menghadapi risiko besar dalam kasus ini. Mereka terancam mengalami pengurangan poin hingga didegradasi.
Proses kasus ini diyakini masih akan memakan waktu cukup panjang dan ada perkiraan bahwa skuad Man City bakal menjadikan ini sebagai momentum. Mereka saat ini tertinggal dari Arsenal dalam perburuan gelar juara dan kasus ini bisa membakar semangat mereka untuk mengejar.
"Saya cukup yakin ini cuma akan membangkitkan para pemain City. Ini bisa dijadikan bahan bakar untuk kembali ke puncak klasemen Premier League," ujar mantan bek Arsenal Martin Keown.
"Ada nuansa bahwa seluruh dunia melawan mereka sekarang, dampaknya sangat besar. Para pemain ini akan ingin untuk membalas, mereka akan menggunakannya sebagai energi."
"Mereka bakal punya para pengacara terbaik di dunia untuk menghadapi ini dan mereka akan ingin menunjukkan kebenarannya," ujarnya kepada talkSPORT.
Manchester City saat ini menempati posisi dua klasemen Premier League dengan 45 poin dari 21 pertandingan. Citizens tertinggal lima poin dari Arsenal di pucuk, yang masih menyimpan satu laga di tangan.
Simak Video 'Jawaban Man City Hadapi Dakwaan Berat dari Premier League':