Tottenham Hotspur kebobolan lima gol dalam 21 menit saat dihajar Newcastle United 1-6 di Liga Inggris. Semangat juang Harry Kane dkk di laga tersebut dipertanyakan, sampai publik teringat lagi omongan mantan pelatih mereka, Antonio Conte.
Masih segar dalam ingatan saat Antonio Conte marah-marah dalam jumpa pers seusai Tottenham ditahan imbang Southampton 3-3 meski sempat memimpin 3-1 lebih dulu. Itu merupakan laga terakhir pria Italia itu sebagai pelatih Spurs.
Usai pertandingan, ia tak ragu menyebut anak-anak asuhnya egois dan hanya bermain sebagai individu alih-alih sebagai tim. Spurs juga dinilai tak terbiasa dengan tekanan untuk berprestasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah terbiasa begini sejak lama. Klub punya tanggung jawab untuk bursa trasfer, pelatih punya tanggung jawab. Tapi pemain, di mana para pemain? Saya hanya melihat 11 orang yang bermain untuk dirinya sendiri," keluh Conte saat itu.
"Mereka tak bermain untuk sesuatu yang penting. Mereka tak mau bermain di bawah tekanan, mereka tak mau bermain dalam keadaan stres."
"Semua orang harus bertanggung jawab. Tak cuma klub, manajer dan staf. Para pemain juga harus terlibat dalam situasi ini sebab inilah waktunya untuk berubah jika Tottenham memang ingin berubah."
"Mereka bisa mengganti manajer berkali-kali, tapi situasinya akan tetap sama saja. Percaya deh," tegas Conte. Delapan hari kemudian, ia dilepas dari jabatannya.
Empat laga telah berlalu sejak Conte pergi, namun Tottenham tak kunjung membaik. Tim asuhan Cristian Stellini hanya meraih satu kemenangan atas Brighton & Hove Albion, sisanya ditahan imbang Everton, ditekuk Bournemouth, dan terbaru disikat Newcastle.
Performa buruk Tottenham saat diganyang Newcastle membuat eks pemain Timnas Inggris pada 1999-2007, Kieron Dyer menilai omongan Conte memang benar adanya, bukan sekadar cari alasan. Spurs dinilai bermain tanpa gairah.
"Saya tak percaya. Saya berpikir Newcastle akan memenangkan pertandingan, tapi unggul 5-0 setelah 21 menit sungguh luar biasa," ujar Dyer, dikutip Sky Sports.
"Banyak yang membahas Conte saat ia meledak-ledak berbicara di depan publik, tapi inilah sebabnya ia sampai melakukan itu. Semua yang ia katakan ternyata benar," jelas Dyer.
(adp/yna)