.webp)
Pep Guardiola mengakui Manchester City tak memulai musim dengan mentalitas yang tepat. Mereka kehilangan rasa lapar.
Manchester City praktis dalam posisi mengejar sepanjang musim ini di persaingan gelar Premier League. Arsenal yang tampil brilian hampir selalu memimpin klasemen.
Bahkan dalam satu titik Man City sempat tertinggal delapan poin dari The Gunners. Tapi selisih itu pelan-pelan terpangkas seiring lebih konsistennya Citizens dan mulai tersendatnya sang rival.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat Man City merangkai enam kemenangan beruntun, Arsenal mulai terhambat di periode yang sama. Klub London utara itu cuma imbang dalam tiga laga teranyar, membuat jaraknya kini hanya lima poin dengan Man City punya dua laga di tangan.
Manajer Man City Pep Guardiola mengakui timnya memulai musim ini dengan intensitas yang berbeda. Dua gelar Premier League beruntun bikin ambisi para pemainnya sedikit menurun.
"Saya sudah mengatakan berpekan-pekan yang lalu, menuju akhir musim kami tahu kalau kami kalah pertandingan, situasinya akan berakhir," katanya dikutip Sky Sports.
"Ketika Anda menjalani situasi seperti ini, pada bulan Oktober, November, enggak akan dapat perasaan seperti itu. Terutama setelah juara berturut-turut."
"Buat titel Premier League pertama kali, kami memulai musim seperti setiap laganya adalah final, setiap laga saat itu adalah final. Saya ingat banget, melihat dari luar, Arsenal seperti punya perasaan semacam itu musim ini."
"Musim ini buat kami, setelah juara berturut-turut, setiap laganya tak seperti final pada awalnya. Tapi sekarang di beberapa bulan terakhir, dengan Liga Champions, Piala FA, Premier League, kita melihatnya seperti itu karena akhirnya sudah sangat dekat. Sekarang kami tahu persis sedang mengejar apa," imbuh Guardiola.
Manchester City akan menjamu Arsenal di Etihad, Kamis (27/4/2023) dini hari WIB, dalam lanjutan Liga Inggris. Laga ini diperkirakan akan menentukan ending persaingan gelar juara.
(raw/pur)
