Tottenham Gagal ke Eropa, Catatan Terburuk dalam 14 Tahun

Tottenham Gagal ke Eropa, Catatan Terburuk dalam 14 Tahun

Adhi Prasetya - Sepakbola
Senin, 29 Mei 2023 21:15 WIB
Tottenham Hotspurs English striker Harry Kane reacts after missing a chance during the English Premier League football match between Leeds United and Tottenham Hotspur at Elland Road in Leeds, northern England on May 28, 2023. (Photo by Oli SCARFF / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or live services. Online in-match use limited to 120 images. An additional 40 images may be used in extra time. No video emulation. Social media in-match use limited to 120 images. An additional 40 images may be used in extra time. No use in betting publications, games or single club/league/player publications. /  (Photo by OLI SCARFF/AFP via Getty Images)
Harry Kane akan absen di Eropa jika bertahan di Tottenham musim depan. Foto: AFP via Getty Images/OLI SCARFF
Jakarta -

Tottenham Hotspur dipastikan absen di kancah Eropa musim depan usai hanya menempati urutan delapan klasemen akhir Liga Inggris. Harry Kane dkk mengulangi capaian buruk 14 tahun silam.

Terakhir kali Spurs absen di Eropa terjadi pada musim 2009-10. Itu disebabkan mereka finis di urutan delapan pada musim sebelumnya, sama seperti sekarang. Namun setelahnya, Spurs selalu hadir.

Rinciannya, mereka tampil enam kali di Liga Champions, tujuh kali di Liga Europa, dan sekali di Europa Conference League. Capaian terbaik hadir di musim 2018-19, saat mereka melangkah ke final Liga Champions sebelum ditekuk Liverpool 0-2.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Musim ini, mereka awalnya diprediksi akan bersaing di papan atas, minimal finis empat besar. Sampai pekan ke-29, setidaknya target itu masih tercapai. Mereka ada di urutan empat dengan 50 poin. Namun di sembilan laga terakhir, Spurs makin menurun.

Mereka menelan lima kekalahan dan sekali imbang serta hanya tiga kali menang. Ini yang membuat Spurs perlahan disalip Newcastle United, Liverpool, Brighton & Hove Albion, hingga Aston Villa dan akhirnya finis di urutan delapan dengan 60 poin.

ADVERTISEMENT

Caretaker Spurs, Ryan Mason mengaku kecewa dengan hasil ini. Namun itulah kenyataan yang terjadi. Skuadnya tak mampu bersaing melawan tim-tim besar lainnya.

"Kami adalah Tottenham Hotspur. Kami berharap tampil di Eropa. Namun klasemen tidak berbohong. Ada alasan mengapa kami di sana (peringkat delapan," ujar Mason, dikutip BBC.

"Penting untuk merenungi hasil ini di musim panas dan kembali menjadi lebih kuat di musim depan," jelasnya.

Sebelum memasang target kembali ke Eropa musim depan, Tottenham perlu mencari manajer tetap lebih dulu. Sejauh ini, belum ada kandidat kuat yang merapat.

(adp/aff)

Hide Ads