Chelsea menjalani musim yang berat di 2022/2023. Cesc Fabregas berharap The Blues belajar banyak dari musim rumit tersebut dan tak mudah panik.
Chelsea tanpa gelar dan tercecer jauh di bagian bawah klasemen Liga Inggris pada musim ini. Klub London barat itu finis di posisi 12 dengan cuma mengoleksi 44 poin, yang jadi koleksi poin terendah dalam sejarah mereka di Premier League.
Posisi finis Chelsea sejak era 38 laga semusim juga merupakan yang paling buruk dalam sejarah klub tersebut. Kebijakan yang amburadul dari manajemen dituding jadi penyebab utamanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chelsea membelanjakan lebih dari 600 juta paun dalam dua bursa transfer, merekrut 17 pemain. Tapi pada akhirnya keseimbangan tim justru jadi goyah.
Mereka juga memecat dua manajer tetap, Thomas Tuchel dan Graham Potter, lalu menunjuk Frank Lampard sebagai caretaker. Kebijakan reaktif ini disebut Cesc Fabregas bukan sesuatu yang bijak di sepakbola.
"Saya paham tim-tim top sekarang ini cepat banget paik. Seperti Chelsea, di posisi delapan lalu membuat perubahan dan sekarang ada di posisi 14. Kepanikan tak selalu menjamin Anda akan lebih baik," ujar mantan pemain Chelsea itu kepada The Athletic.
"Terkadang itu bisa bekerja, terkadang enggak bisa. Tapi kalau memang Anda benar-benar percaya, saya percaya terhadap Potter lho."
"Saya tahu hasil-hasil saat itu tak bagus, tapi kalau memang percaya dengannya sebagaimana yang kala itu diucapkan, mereka kan memberinya kontrak lima tahun. Mungkin ya kasih waktu saja. Itu sudah terbukti berhasil dengan manajer-manajer lain," imbuhnya.
Kini Chelsea telah menunjuk Mauricio Pochettino untuk memimpin proyek musim depan. Fabregas cuma berharap Pochettino diberikan kesempatan untuk meracik tim.
Baca juga: Real Madrid Bidik Kai Havertz |
"Saya rasa dia tampak seperti sosok yang sangat lofis, sangat tenang, yang memberikan kepercayaan besar ke pemain-pemain muda dan punya struktur bagus serta staf yang sangat dipercayai. Saya harap dia sosok yang tepat untuk mengembalikan Chelsea ke posisi yang sepantasnya," ujar pemain yang pernah memperkuat Arsenal dan Barcelona ini.
(raw/cas)