Situasi kiper di Manchester United lagi semrawut. Andre Onana yang diincar masih sebatas rumor, De Gea kena 'prank' perpanjangan kontrak, Dean Henderson mungkin sepertinya nggak jadi dijual.
Terbaru, David De Gea seperti kena prank oleh Manchester United. Kiper berusia 32 tahun itu kontraknya akan habis di musim panas ini alias pada 30 Juni 2023.
De Gea dikabarkan masih mau bertahan di Old Trafford, seperti diberitakan Daily Mail. MU beri penawaran perpanjangan kontrak tapi dengan gaji yang lebih kecil, kiper asal Spanyol itu setuju.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ternyata, pihak Setan Merah membatalkan penawaran tersebut. Alhasil, masa depan De Gea belum jelas.
Baca juga: David De Gea Kena Prank MU soal Kontrak? |
Hal tersebut turut berdampak ke tim pelatih di bawah komando Erik Ten Hag. Awal Juli rencananya para pemain akan berkumpul untuk jalani latihan pramusim dan dilanjutkan dengan hadapi beberapa laga uji coba.
Situasi David De Gea bisa bikin Ten Hag bingung, siapa kiper nomor satu Manchester United. Sebenarnya masih tersedia Dean Henderson, kiper jebolan akademi berusia 26 tahun.
Henderson sudah dipinjamkan selama beberapa musim terakhir seperti ke Sheffield United dan ke Nottingham Forest di musim lalu. Henderson yang tak kunjung dapat tempat utama, mau cabut.
Gayung bersambut, MU siap menjual pemain yang masa kontraknya masih tersisa sampai musim panas 2025. Diprediksi, harga Henderson ada di angka 20 juta Pounds. Lumayan buat pemasukan klub.
![]() |
Kabar terbaru, Erik ten Hag dirumorkan meminta Manchester United menahan penjualan Dean Henderson. Itu sebagai antisipasi andai David De Gea benar-benar angkat kaki, seperti dalam laporan Mirror.
Lain sisi, belakangan MU diketahui meminati kiper Inter Milan yakni Andre Onana. Inter mungkin bisa saja melepasnya asal harganya cocok, dengan penawaran dimulai dari Rp 802 miliar.
Eits tunggu dulu, MU tidak bisa semudah itu belanja. Aturan Financial Fair Play 'mengharuskan' MU jual pemain demi dapat pemasukan, karena beberapa musim terakhir neraca keuangannya menunjukkan lebih banyak uang yang dikeluarkan untuk beli pemain dibanding menjual pemain-pemainnya sendiri.
Oh iya, nasib penjualan Manchester United oleh keluarga Glazer juga belum ada titik terang. Ditambah masalah penjaga gawang, situasinya kini ya memang... semrawut.
(aff/cas)