.webp)
Pep Guardiola diklaim menyebut Roberto de Zerbi sebagai suksesornya di Manchester City. Guardiola justru tidak tahu dia pernah berkata seperti itu.
Karier De Zerbi lagi menanjak dalam 13 bulan terakhir semenjak melatih Brighton & Hove Albion. Meski skuadnya tidak mentereng, Brighton dibawanya bersaing di papan atas.
Lewat permainan sepakbola aktraktifnya, The Seagulls berhasil lolos ke kompetisi Eropa untuk pertama kalinya. Meski kehilangan banyak pemain kunci musim panas kemarin, Brighton rupanya masih bisa survive.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Brighton kini ada di posisi keenam klasemen Liga Inggris dan jadi tim paling tajam dengan 21 gol. Mereka bahkan juga jadi tim dengan jumlah shots (662) dan shot on target (254) terbanyak sejak ditangani De Zerbi.
Dengan total 82 gol selama dilatih De Zerbi, Brighton adalah tim tertajam ketiga di Premier League. Pencapaian Brighton inilah yang membuat nama De Zerbi harum.
Wajar jika dia mulai dikait-kaitkan dengan Manchester City untuk jadi penerus Pep Guardiola, yang kontraknya habis 2025. Kebetulan De Zerbi dan Guardiola juga mengedepankan ball possesion dalam gaya bermainnya.
Baca juga: Sassuolo Senang Disebut-sebut Guardiola |
Pada pertemuan terakhir City dan Brighton di Amex stadium Mei lalu, muncul klaim kalau Guardiola berbicara dengan sejumlah pemain Seagulls kalau De Zerbi pantas jadi penggantinya di City.
Pernyataan itu lantas coba dikonfirmasi kepada Guardiola dalam konferensi pers jelang Man City vs Brighton, Sabtu (21/10) malam WIB nanti.
"Saya tidak ingat itu. Mungkin saya memang benar-benar lupa, tapi saya yakin Roberto bisa melatih tim manapun di dunia. Saya tidak ragukan itu," ujar Guardiola di France24.
"Saya tidak ingat pernah mengatakan itu kepada para pemain. Saya ingat bilang begini sebelum dia datang, satu atau dua laga sebelumnya, soal mempertahankan manajer, tapi jujur saya tidak ingat pernah bilang begitu."
"Itu bukan urusan saya. Jika chairman bertanya pendapat saya, saya akan berikan tapi itu bukan urusan saya. Saya bukan direktur olahraga. Saya tidak berhak untuk bilang mana yang benar atau salah."
