FA Imbau Pemain Tak Pakai Ungkapan 'From River to Sea, Palestine Will be Free'

FA Imbau Pemain Tak Pakai Ungkapan 'From River to Sea, Palestine Will be Free'

Bayu Baskoro - Sepakbola
Kamis, 02 Nov 2023 09:00 WIB
Soccer Football - Champions League - Group E - Celtic v Atletico Madrid - Celtic Park, Glasgow, Scotland, Britain - October 25, 2023 Celtic fans hold up Palestinian flags in support of Palestine amid the ongoing conflict between Israel and the Palestinian Islamist group Hamas before the match REUTERS/Russell Cheyne
Ilustrasi bendera Palestina di stadion sepakbola. (Foto: REUTERS/RUSSELL CHEYNE)
London -

Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) meminta pemain-pemain yang pro-Palestina tak memakai ungkapan 'from river to sea, Palestine will be free'. Begini alasannya.

Pemain Leicester City, Hamza Choudhury, memicu kontroversi di Inggris. Dia menuliskan dukungan ke Palestina dalam konflik Timur Tengah dengan ungkapan 'from river to sea, Palestine will be free' pada Senin (30/10/2023).

Ungkapan tersebut memiliki makna Palestina akan merdeka sepanjang Sungai Jordan hingga Laut Mediterania. Hal ini menyiratkan negara tunggal yang hanya dikuasai Palestina dengan melenyapkan Israel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata-kata 'from river to sea, Palestine will be free' masuk dalam ungkapan anti-semitisme dalam glosarium Komite Yahudi Amerika. Hamza Choudhury kemudian meminta maaf karena menggunakan kata-kata tersebut di media sosial.

Leicester City sudah berbicara dengan Choudhury mengenai masalah ini. The Foxes menyebut 'pandangan yang diungkapkan dengan cara ini - tanpa konteks yang memadai mengenai topik yang sangat bernuansa dan sensitif - dapat disalahartikan, yang berisiko menimbulkan pelanggaran yang tidak disengaja di antara sebagian komunitas kami'.

ADVERTISEMENT

FA angkat bicara terkait unggahan pro-Palestina yang ditulis Choudoury. FA tak menjatuhkan hukuman kepada pemain 26 tahun itu, tapi akan meminta seluruh klub untuk mengimbau pemain-pemainnya agar tak lagi memakai kata-kata 'from river to sea, Palestine will be free'.

FA menilai ungkapan tersebut dapat menyinggung pihak lain, khususnya warga negara Israel. FA bahkan berencana meminta bantuan kepolisian apabila ada pemain-pemain lain yang menuliskan kata-kata itu di media sosial.

"Setelah mempertimbangkan dengan cermat, kami akan menulis surat kepada semua klub untuk memperjelas bahwa ungkapan ini dianggap menyinggung banyak orang, dan tidak boleh digunakan oleh pemain di postingan media sosial," begitu pernyataan resmi FA, dikutip dari BBC.

"Pemain telah meminta maaf dan menghapus tweet tersebut. Kami sangat mendorong klub untuk memastikan bahwa pemain tidak memposting konten yang mungkin menyinggung atau menghasut komunitas mana pun."

"Jika ungkapan ini digunakan lagi oleh seorang pesepakbola, kami akan meminta bimbingan polisi tentang bagaimana kami harus menangani dan meresponsnya," demikian isi pernyataan resmi FA.




(bay/ran)

Hide Ads