John Obi Mikel Ungkap Cara Para Pemain Lawas Chelsea Depak Manajer

John Obi Mikel Ungkap Cara Para Pemain Lawas Chelsea Depak Manajer

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Jumat, 17 Nov 2023 22:00 WIB
LONDON, ENGLAND - APRIL 11:  Frank Lampard, John Terry and Didier Drogba of Chelsea celebrate their teams second goal scored by Drogba during the Barclays Premier League match between Chelsea and Bolton Wanderers at Stamford Bridge on April 11, 2009 in London, England.  (Photo by Ian Walton/Getty Images)
(Foto: Getty Images/Ian Walton)
London -

John Obi Mikel mengungkap cara pemain-pemain lawan Chelsea mendepak manajer yang tidak disukai. Hal itu terjadi di masa Roman Abramovich.

Chelsea era Roman Abramovich mempekerjakan total 14 manajer dalam rentang sekitar 19 tahun. Abramovich memang dikenal 'kejam' terhadap para manajer alias gampang memecat, jika hasil-hasil dianggap tak memuaskan.

Mantan gelandang Chelsea John Obi Mikel menghabiskan 11 tahun di klub London barat tersebut. Ia bekerja di bawah delapan manajer berbeda, dan hanya Jose Mourinho dan Carlo Ancelotti yang bisa bertahan dua musim penuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mikel mengungkapkan bagaimana para pemain era itu punya andil dalam pemecatan manajer. Misalnya terhadap Rafael Benitez dan Andre Villas-Boas, yang disebutnya dua sosok paling tidak disukai oleh para pemain.

"Obrolan itu berlangsung antara pemain-pemain besar: JT (John Terry), Frank (Lampard), Didier (Drogba), dan Petr Cech, dan sedikit dari Ashley (Cole). Bukannya mereka bilang 'Kami akan melawan', tapi sosok yang kami sungguh tidak suka adalah Rafa (Benitez) karena dia bukan tipe manajer Chelsea, dan AVB (Andre Villas-Boas)," ungkapnya dalam siniar Five dengan Rio Ferdinand, seperti dikutip Standard.

ADVERTISEMENT

"AVB itu lebih muda dari kebanyakan pemain, lebih muda dari Frank, dari JT, dan untuk alasan tertentu, dia enggak memainkan Frank lagi dan Frank enggak bisa menerimanya, jadi ada sedikit keretakan."

"Saat itu terjadi dan hasil-hasil buruk datang, para pemain yang tadinya main tapi enggak lagi tampil mulai berbicara. Lalu atmosfernya sedikit memburuk, itu berputar dan tiba-tiba ada sedikit pembicaraan."

"Mereka berhenti bicara ke manajer, enggak bilang 'Selamat pagi' dan cuma lewat saja. Begitulah cara mereka menebar pesan. Roman lalu datang, karena Roman cuma bicara ke pemain-pemain ini, dan saat cerita mereka tersampaikan, Roman membuat keputusan yang memihak para pemain," imbuhnya.




(raw/aff)

Hide Ads