Klopp Ungkap Sebab Liverpool Telat Panas Lawan Bournemouth

Klopp Ungkap Sebab Liverpool Telat Panas Lawan Bournemouth

Putra Rusdi K - Sepakbola
Senin, 22 Jan 2024 07:00 WIB
Soccer Football - Premier League - AFC Bournemouth v Liverpool - Vitality Stadium, Bournemouth, Britain - January 21, 2024 Liverpools Diogo Jota celebrates scoring their second goal with Cody Gakpo and Darwin Nunez Action Images via Reuters/Peter Cziborra NO USE WITH UNAUTHORIZED AUDIO, VIDEO, DATA, FIXTURE LISTS, CLUB/LEAGUE LOGOS OR LIVE SERVICES. ONLINE IN-MATCH USE LIMITED TO 45 IMAGES, NO VIDEO EMULATION. NO USE IN BETTING, GAMES OR SINGLE CLUB/LEAGUE/PLAYER PUBLICATIONS.
Foto: Action Images via Reuters/PETER CZIBORRA
Bournemouth -

Manajer Liverpool, Juergen Klopp, mengungkap mengapa timnya telat panas lawan Bournemouth. Ini terjadi karena jeda laga Si Merah sangat panjang.

Liverpool meraih kemenangan 4-0 di markas Bournemouth, Vitality Stadium, dalam lanjutan Liga Inggris, Minggu (21/6). Empat gol kemenangan The Reds lahir lewat brace Diogo Jota dan Darwin.

Meski menang meyakinkan, The Reds sempat kesulitan mencetak gol di babak pertama. Empat gol Liverpool semuanya lahir selepas jeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manajer Liverpool Juergen Klopp mengungkap sebab timnya telat panas di markas Bournemouth. Hal ini terjadi karena Liverpool mendapatkan jeda pertandingan yang cukup lama yaitu 11 hari.

Terakhir kali Liverpool bertanding adalah pada 11 Januari lalu. Kala itu, mereka menang 2-1 atas Fulham di leg pertama semifinal Piala Liga Inggris.

ADVERTISEMENT

Klopp menilai situasi ini membuat Liverpool butuh waktu untuk menemukan kembali ritme permainan. Untungnya, kondisi ini tak mampu dimanfaatkan oleh Bournemouth di babak pertama. Liverpool kemudian baru menunjukkan gaya main mereka yang sebenarnya di babak kedua usai mendapatkan ritme pertandingan yang diinginkan.

"Babak pertama, izinkan saya mengatakannya seperti ini, saya berbicara beberapa kali tentang periode ketika kami memainkan lima pertandingan dalam tiga belas hari, hal-hal seperti ini; sangat sulit. Sekarang kami mendapat libur 11 hari, kami berlatih lima hari dari 11 hari dan kami kekurangan ritme.

Saya tidak mengeluh tentang hal itu, ini kesalahan kami, namun ini sangat rumit, namun tim lain mengalami situasi yang sama. Mereka mempunyai ritme karena sangat penting untuk memiliki awal yang baik dan kami memiliki kebalikan dari awal yang baik.

Kami menempatkan diri kami di bawah tekanan dengan bola pertama. Mereka melakukan tendangan sudut, lemparan ke dalam, lalu kami agak terburu-buru. Kami punya momen-momen saat semuanya baik-baik saja tanpa terciptanya peluang yang bagus. Semuanya baik-baik saja, namun tidak saja cukup.




(pur/bay)

Hide Ads