Man City Tak Belajar dari Pengalaman di Anfield

Man City Tak Belajar dari Pengalaman di Anfield

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Selasa, 12 Mar 2024 05:30 WIB
Manchester Citys Kyle Walker, left, and Liverpools Luis Diaz fight for the ball during the English Premier League soccer match between Liverpool and Manchester City, at Anfield stadium in Liverpool, England, Sunday, March 10, 2024. (AP Photo/Jon Super)
Foto: AP/Jon Super
Liverpool -

Manchester City gagal mempertahankan keunggulan di Anfield dan malah nyaris tumbang. Gary Neville menyebut Man City tak belajar dari pengalaman di markas Liverpool.

Manchester City sempat memimpin dulu atas Liverpool di Anfield, Minggu (10/3/2024) malam WIB, dalam laga lanjutan Liga Inggris. Gol John Stones membawa mereka unggul saat turun minum.

Tapi Liverpool kemudian terus mengembangkan diri dan bermain lebih percaya diri, hingga akhirnya menyamakan kedudukan lewat penalti Alexis Mac Allister. Liverpool juga punya sejumlah peluang berharga lainnya, di antaranya yang didapatkan Luis Diaz, tapi gagal diselesaikan dengan baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Man City relatif mengontrol laga dengan baik di babak pertama, namun kemudian kehilangan kendali. Inilah yang jadi sorotan.

Komentator Sky Sports itu merasa Man City membiarkan Liverpool membangun momentum dan atmosfer di Anfield, saat semestinya terus mendesak dan menjaga tempo. Sebagai catatan, ini kedelapan kalinya Man City polesan Guardiola gagal menang di Anfield.

ADVERTISEMENT

Hanya sekali mereka bisa menang di sana, yakni pada Februari 2021 saat pertandingan digelar tertutup alias tanpa penonton karena COVID-19.

"Entah kenapa mereka melakukannya di sini, entah kenapa mereka tak belajar. Mereka tim yang brilian, salah satu yang terbaik yang pernah kita lihat," kata Neville dikutip Sky Sports.

"Tapi mereka unggul 1-0 dan kemudian mulai bersantai saat memegang bola. Mereka mulai berjalan untuk melakukan lemparan ke dalam, menurunkan tempo dan ritme permainan, dan menggantungkan diri pada keunggulan."

"Itu namanya mengundang kekacauan dan sengkarut. Saya pernah menggambarkan (main di) Anfield itu seperti dilemparkan ke dalam mesin cuci, tergulung-gulung."

"Begitulah terkadang rasanya dulu buat kami. Anda bisa merasa oke dan tiba-tiba dunia di sekeliling runtuh," imbuh eks kapten Manchester United ini.




(raw/mrp)

Hide Ads