.webp)
Declan Rice menyadari Manchester City memiliki posisi yang menguntungkan dalam perburuan titel Liga Inggris musim ini. Gelandang Arsenal itu kini berharap pada keajaiban untuk bisa menyalip The Citizens.
Arsenal saat ini berada di puncak klasemen sementara Liga Inggris dengan 83 poin dari 36 laga usai menang 3-0 atas Bournemouth di Stadion Emirates, Sabtu (4/5). Tiga gol The Gunners dibagi rata oleh Bukayo Saka, Leandro Trossard, dan Rice sendiri.
Namun posisi itu jauh dari aman, sebab Manchester City membuntuti mereka dengan 82 poin usai menghajar Wolverhampton Wanderers 5-1 berkat quattrick Erling Haaland dan satu gol Julian Alvarez. Wolves hanya bisa membalas lewat Hwang Hee-chan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selisih poin di atas sebetulnya takkan jadi masalah bagi Arsenal andai kedua tim sudah menuntaskan jumlah laga yang sama. Namun kenyataannya tidaklah demikian. Tim asuhan Pep Guardiola baru tampil 35 kali, atau menyimpan satu laga lebih banyak.
Artinya, jika City memenangkan tiga laga terakhir, maka mereka yang akan keluar sebagai juara, terlepas dari hasil Arsenal dalam dua laga penutup. Situasi inilah yang membuat tim asuhan Mikel Arteta dalam posisi tak menguntungkan.
Akan tetapi Rice menilai City masih berpeluang tergelincir. Jika satu laga saja gagal mereka menangkan, maka peluang juara Arsenal akan terbuka lebar. Itulah yang diharapkan saat ini, sembari berupaya memenangkan dua laga sisa melawan Manchester United (12 Mei) dan Everton (19 Mei).
"Man City, ya, mereka memang bagaikan mesin, sebagian besar laga berhasil mereka menangkan, tapi kami hanya fokus pada diri kami sendiri dan itulah yang sudah kami lakukan dalam beberapa pekan terakhir," ujar Rice, dikutip The Athletic.
"Tahun 2024 berjalan luar biasa bagi kami. Rekor yang kami pecahkan sungguh mengesankan. Segala hal bisa terjadi di sepak bola, kejutan terjadi dan keajaiban bisa terjadi. Masih ada sisa dua laga, kami hanya perlu fokus," jelas Rice.
City akan menghadapi Fulham (11 Mei), Tottenham Hotspur (15 Mei), dan West Ham United (19 Mei) di tiga laga terakhir. Akankah mereka tergelincir? Atau justru melaju mulus ke tangga juara?
