.webp)
Musim ini Manchester United bukan cuma menorehkan finis terburuk dalam sejarahnya di Premier League. Baru kali ini pula MU finis dengan selisih gol minus.
Man United besutan Erik ten Hag harus puas menuntaskan Premier League 2023/2024 dengan finis di posisi ke-8 lewat raihan 60 poin.
Ini sejatinya bukanlah raihan paling rendah Setan Merah dalam sejarah partisipasinya di Premier League. Itu adalah pada musim 2021/2022 dengan 58 poin, walaupun jumlah itu masih membuat MU finis di posisi keenam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepanjang musim 2023/2024, Manchester United membuat 57 gol. Ini juga bukan jumlah produktivitas terendah karena di musim 2015/2016, pada musim kedua Louis van Gaal, the Red Devils tercatat cuma membuat 49 gol.
Di sisi lain, Man United musim ini kebobolan 58 gol. Itu adalah jumlah bobol paling banyak dalam sejarah the Red Devils di era Premier League.
Jumlah kebobolan pada musim ini turut menjadi rekor baru Man United di Premier League. Sebelumnya pada musim 2021/2022, MU kebobolan 57 gol.
Hal itu pula yang kemudian berdampak pada rekor buruk Man United lain di Premier League; baru musim ini MU menyudahi musim Premier League dengan selisih gol minus.
Dengan mencetak 57 gol dan bobol 58 kali, Manchester United-nya Erik ten Hag punya selisih gol -1. Hal itu lebih buruk ketimbang musim sebelumnya, pada musim 2021/2022, ketika bikin 57 gol dan bobol 57 gol alias selisih gol 0.
Menilik lebih jauh sebelum era Premier League, dari data Transfermarkt, selisih gol minus semacam itu sebelum ini pernah pula dialami oleh Man United pada era Divisi Satu. Yang paling dekat adalah pada musim 1989/1990. Ketika itu Man United-nya Sir Alex Ferguson bikin 46 gol dan bobol 47 kali (-1) ketika finis di posisi ke-13.
Sementara selisih gol paling buruk yang pernah dialami oleh Man United dalam sejarah Liga Inggris adalah pada 1972/1973 dengan selisih gol -16 (44-60). Skuad MU besutan Tommy Docherty saat itu finis di posisi ke-18.
(krs/krs)
