'Konflik' MU-Jadon Sancho, Ini Komentar Bijaksana Mourinho

'Konflik' MU-Jadon Sancho, Ini Komentar Bijaksana Mourinho

Afif Farhan - Sepakbola
Minggu, 02 Jun 2024 18:30 WIB
DORTMUND, GERMANY - MAY 01: Jadon Sancho of Borussia Dortmund looks on during the UEFA Champions League semi-final first leg match between Borussia Dortmund and Paris Saint-Germain at Signal Iduna Park on May 01, 2024 in Dortmund, Germany. (Photo by Chris Brunskill/Fantasista/Getty Images
Foto: Getty Images/Chris Brunskill/Fantasista
Jakarta -

Jose Mourinho menanggapi dengan bijak, 'konflik' antara Manchester United dan Jadon Sancho. Mourinho mau meminta kedua pihak saling mawas diri.

Jadon Sancho didepak dari skuad Manchester United pada akhir tahun 2023 kemarin. Alasannya, menurut Erik ten Hag, Sancho dinilai tidak menjaga level terbaiknya.

Bagai bola salju yang bergulir, Sancho angkat suara dan merasa dirinya jadi kambing hitam. Sancho sampai dibekukan dari skuad dan akhirnya dipinjamkan ke Borussia Dortmund sampai musim panas 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berjalannya waktu, Jadon Sancho kembali bersinar di Borussia Dortmund. Pun masa depan sang winger dispekulasikan, akankah kembali ke Manchester United atau tidak.

Belum lagi, kabar terbaru Sancho enggan meminta maaf karena dirinya merasa tidak malas berlatih dan selalu tampil maksimal. Untuk diketahui, kontrak Sancho di MU masih berlaku sampai musim panas 2026.

ADVERTISEMENT

Jose Mourinho ditanya komentarnya soal 'konflik' tersebut. Mourinho menanggapi dengan dewasa, meminta kedua pihak mawas diri.

"Sebagai pemain, semua orang tahu bakatnya. Tapi kadang, anak-anak suka melakukan kesalahan. Namun yang pasti, manajer juga tidak mampu mengeluarkan kemampuan terbaik dari dirinya," jelas Mourinho kepada TNT Sports.

"Saya pikir, MU pasti akan melihat dan menganalisis situasinya," tegasnya.

Jose Mourinho mengaku, dirinya juga pernah punya masalah dengan para pemain semasa jadi pelatih. Pada akhirnya, Mourinho tersirat meminta seorang pelatih untuk menunjukkan empati.

"Jika saya melihat sejarah saya sendiri, saya juga pernah gagal saat berurusan dengan pemain," ungkapnya.

"Saya tidak bisa memberikan empati yang tepat dan tidak memahami DNA si pemain. Jadi, saya tidak bisa membantu pemain untuk tumbuh ke arah yang benar," tutup eks manajer Chelsea, MU, dan Spurs itu.

(aff/raw)

Hide Ads