Fabregas Enggan Buru-buru Nilai Keputusan Chelsea Pilih Maresca

Fabregas Enggan Buru-buru Nilai Keputusan Chelsea Pilih Maresca

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Jumat, 07 Jun 2024 05:00 WIB
FILE PHOTO: Soccer Football - Championship - Hull City v Leicester City - MKM Stadium, Hull, Britain - March 9, 2024 Leicester City manager Enzo Maresca applauds fans after the match   Action Images/Craig Brough   EDITORIAL USE ONLY. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or
Foto: Action Images/Craig Brough
London -

Keputusan Chelsea melepas Mauricio Pochettino dan menggaet Enzo Maresca cukup dipertanyakan. Namun keputusan itu pun tak bisa buru-buru dinilai.

Chelsea memutuskan berpisah dengan Pochettino pada akhir musim 2023/2024 kemarin. Padahal keduanya baru bekerja sama selama setahun.

Perpisahan ini cukup bikin dahi berkerut. Sebab Pochettino dinilai mulai berhasil meramu skuad Chelsea menuju akhir musim, ditandai dengan lima kemenangan beruntun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tugas di Chelsea sendiri banyak diakui tak mudah. Skuadnya adalah yang termuda secara rata-rata usia di liga, plus sebagian besar adalah rekrutan baru.

Pengalaman semusim ini seharusnya menjadi modal bagus untuk Pochettino mengembangkan Chelsea. Alih-alih, ia malah dicopot dan penggantinya adalah sosok yang belum punya pengalaman di Premier League.

ADVERTISEMENT

Di Premier League, Enzo Maresca praktis baru punya pengalaman sebagai asisten Pep Guardiola di Manchester City. Ia sempat menjadi staf dan asisten di Ascoli, lalu melatih Parma di Serie B Italia, dan terakhir menangani Leicester City.

Bersama Leicester-lah namanya menanjak. Ia membawa The Foxes juara Championship dan promosi ke Premier League musim depan.

Eks gelandang Chelsea Cesc Fabregas merasa, meski keputusan manajemen klub cukup mengherankan, butuh waktu untuk menilai penunjukkan Maresca. Ia khawatir terlalu gegabah melontarkan penilaian.

"Pemikiran saya sih, kita tak pernah tahu, atau tak bisa menilai keputusan, sebelum dia dapat waktu untuk bekerja dan membuktikan dirinya. Kejadian kok pada Zidane, dengan Guardiola, mereka memulai tanpa pengalaman khusus," ujarnya kepada BBC.

"Mereka langsung meraih treble, mereka menjuarai Liga Champions tiga kali beruntun. Dia (Maresca) bakal punya pemain-pemain bagus, punya tim yang bagus, dia akan punya kumpulan pemain muda yang lapar, secara fisik siap, yang juga sangat kuat," imbuh Pelatih Como ini.




(raw/mrp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads