Ten Hag Sempat Ultimatum MU Sebelum Teken Kontrak Baru

Ten Hag Sempat Ultimatum MU Sebelum Teken Kontrak Baru

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Sabtu, 20 Jul 2024 05:00 WIB
LONDON, ENGLAND - MAY 25: Erik ten Hag Manager/Head Coach of Manchester United during the Emirates FA Cup Final match between Manchester City and Manchester United at Wembley Stadium on May 25, 2024 in London, England.(Photo by Marc Atkins/Getty Images)
Foto: Getty Images/Marc Atkins
Manchester -

Sempat diragukan lanjut, Erik ten Hag malah perpanjang kontrak di Manchester United. Tapi sebelum mencapai titik itu, ia sempat berdiskusi alot dengan MU.

Masa depan Ten Hag di MU sempat dipertanyakan menyusul musim payah lalu. 'Setan Merah' cuma finis kedelapan di Premier League, kendati punya trofi Piala FA sebagai pelipur lara.

Sejumlah nama manajer sudah dihubungkan dengan MU, sebut saja Kieran McKenna, Thomas Tuchel, hingga Mauricio Pochettino. Tapi pada akhirnya, klub berjuluk Setan Merah itu memilih tetap percaya dengan Ten Hag.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Klub sempat melakukan tinjauan panjang hingga sampai ke pembicaraan dengan Ten Hag di Ibiza. Ten Hag menyebut diskusi saat itu berjalan blak-blakan.

"Argumen yang mereka berikan itu ringkas: Kami sudah melihat segalanya dan memikirkannya, tapi kami merasa sudah punya manajer terbaik di sini. Lalu saya bilang: Maka kita perlu mendiskusikan beberapa hal, tentang bagaimana kita berinteraksi dan berkolaborasi," ujarnya kepada Algemeen Dagblad, dikutip Standard.

ADVERTISEMENT

"Kami melakukan pembicaraan yang bagus, jujur, tapi juga konfrontasional. Tapi begitulah yang seharusnya terjadi."

Sejauh ini, MU di bawah kepemimpinan Sir Jim Ratcliffe sudah menunjukkan komitmennya mendukung Ten Hag. Dua pemain baru telah diberikan, yakni Joshua Zirkzee dan Leny Yoro.

Terkait pembicaraan dengan klub, Ten Hag mengaku sempat memberikan sedikit ancaman. Ia menuntut klub benar-benar menyamakan visi dengannya.

"Saya memberikan pandangan terhadap musim ini, terhadap situasi di United. Dan saya memberi indikasi jalan mana yang harus kami tempuh menurut saya," sambungnya.

"Anda harus sangat jujur satu sama lain soal ini. Kemudian yang penting adalah, apakah kami satu suara atau tidak?"

"Saya juga bilang ke mereka 'Kalau kalian merasa bukan ini jalannya, maka kita pisah jalan saja'," cetus manajer asal Belanda ini.




(raw/ran)

Hide Ads