.webp)
Pemain legendaris Manchester United Dwight Yorke mempertanyakan transfer Joshua Zirkzee. Yorke ragu, Zirkzee bisa memenuhi ekspektasi di MU.
Penyerang internasional Belanda itu digaet MU dari Bologna dengan kesepakatan senilai 42,5 juta euro (Rp 751,7 miliar). Banderol Zirkzee bisa dibilang tinggi usai hanya mengemas 11 gol dan lima assist untuk Rossoblu di Liga Italia musim lalu. Sekalipun kontribusi Zirkzee membantu Bologna finis kelima untuk menembus Liga Champions pertama kalinya.
Selain harga transfer yang mahal, status Zirkzee di timnas Belanda disorot. Pesepakbola berusia 23 tahun itu toh cuma striker pilihan ketiga, di belakang dua eks pemain MU Memphis Depay dan Wout Weghorst.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yorke menjadi salah satu pemain kunci Manchester United yang memenangi treble di 1999. Yorke tak ragu melabeli transfer Zirkzee "red flag", dan menilai MU seharusnya membeli penyerang yang sudah teruji.
"Lalu ada Joshua Zirkzee, yang tampaknya memiliki musim yang baik bersama Bologna dan dapat memberikan pengaruh, tapi Anda harus bertanya mengapa dia tidak menjadi pemain inti di Timnas Belanda," ceplos Yorke dilansir M.E.N.
"Itu merupakan tanda bahaya bagi saya ketika Anda datang ke United dengan biaya sebesar itu. Dalam beberapa tahun terakhir, klub tersebut telah mendatangkan pemain-pemain yang biasa-biasa saja, bukan pemain-pemain terbaik yang seharusnya mereka dapatkan," sengat mantan bintang Trinidad & Tobago ini.
"United seharusnya merekrut pemain-pemain terbaik di Belanda dan pemain-pemain terbaik di tim nasional mana pun yang mereka bela. United tidak lagi dalam posisi untuk melakukan itu dan itu membuat saya khawatir.
"Saya tidak mengatakan bahwa anak itu bukan pemain yang bagus. Saya tidak mengatakan bahwa dia jelas tidak dapat bersinar di Liga Primer, tapi mengapa dia tidak bermain di tim utama Belanda?"
"Apakah dia hebat untuk Bologna tapi dia tidak hebat untuk tim nasional Belanda? Apakah itu berarti ia tidak dapat menjadi hebat untuk United? Tapi kita hanya dapat menilai dia di akhir musim," lugas Dwight Yorke.
(rin/aff)
