Erik ten Hag kerap berkelit saat Manchester United sedang sulit. Louis Saha bilang, ia tak bisa terus bermain kata-kata.
Ten Hag belum membawa Manchester United melangkah maju lagi setelah musim pertama yang menjanjikan. Malah MU dinilai mengalami kemunduran, setelah finis kedelapan di Liga Inggris musim lalu dan start buruk musim ini.
Tekanan demi tekanan, sorotan demi sorotan, kerap mengarah deras ke Ten Hag. Tapi manajer asal Belanda itu senantiasa berkelit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Dengar-dengar, Ini Deadline MU buat Ten Hag |
Ia berdalih polesannya mampu membuahkan hasil, yakni trofi Piala Liga Inggris di tahun pertama dan Piala FA pada musim lalu. Ia bahkan berani bicara bahwa MU memenangi trofi terbanyak di Inggris setelah Manchester City dalam dua tahun terakhir.
Eks penyerang MU Louis Saha mulai gemas dengan pernyataan-pernyataan Ten Hag itu. Menurutnya Ten Hag terkesan melihat situasi sejauh ini bisa diterima, khususnya soal mediokernya MU di Liga Inggris.
Selain itu, Ten Hag dianggap kurang mawas diri dengan kinerjanya.
"Kalau momentumnya berjalan seperti ini buat Manchester United, akan sulit untuk Erik ten Hag merasa didukung. Dia bisa mengatakan semua hal positif sesukanya, karena dia punya peran untuk melakukannya sebagai manajer dan bicara soal cedera-cedera dan topik lain," ujar Saha dikutip Football365.
"Tapi pada satu titik, kita perlu melihat sesuatu bekerja. Saya mulai frustrasi dengan komunikasinya. Dia tak bisa bilang memenangi trofi-trofi itu cukup. Padahal tidak."
"Anda tak bisa kalah di semua laga ini dan hampir menerimanya. Saya tak bilang dia menerimanya, tapi dia hampir membela hasil-hasil itu yang mana tidak bisa diterima."
"Dia tak menempatkan dirinya sebagai sasaran tembak, kebanyakan ya pemainnya atau cedera-cedera. Tapi tidak pernah soal taktiknya," imbuhnya.
Baca juga: MU Koleksi Poin Terendah dalam 35 Tahun |
(raw/adp)