Kerap Main Bertahan Lawan Tim Besar, Arteta Bantah Tiru Mourinho

Kerap Main Bertahan Lawan Tim Besar, Arteta Bantah Tiru Mourinho

Adhi Prasetya - Sepakbola
Rabu, 30 Okt 2024 19:00 WIB
FILE PHOTO (EDITORS NOTE: COMPOSITE OF IMAGES - Image numbers 1193147331, 1207576912 - GRADIENT ADDED) In this composite image a comparison has been made between Jose Mourinho, head coach of Tottenham Hotspur (L) and Mikel Arteta, Manager of Arsenal. Tottenham Hotspur and Arsenal meet in a Premier League match on July 12,2020 at the Tottenham Hotspur Stadium in London,England. ***LEFT IMAGE*** MUNICH, GERMANY - DECEMBER 10: Jose Mourinho, head coach of Tottenham Hotspur, looks on during a press conference at Allianz Arena on December 10, 2019 in Munich, Germany. Tottenham Hotspur will face FC Bayern Muenchen during the UEFA Champions League group B match on December 11, 2019. (Photo by Adam Pretty/Bongarts/Getty Images) ***RIGHT IMAGE*** PIRAEUS, GREECE - FEBRUARY 20: Mikel Arteta, Manager of Arsenal looks on prior to the UEFA Europa League round of 32 first leg match between Olympiacos FC and Arsenal FC at Karaiskakis Stadium on February 20, 2020 in Piraeus, Greece. (Photo by Richard Heathcote/Getty Images)
Jose Mourinho (kiri) dan Mikel Arteta. Foto: Getty Images/Getty Images
Jakarta -

Manajer Arsenal Mikel Arteta tak suka dibandingkan dengan Jose Mourinho dalam hal taktik. Ia mengaku pelatih asal Portugal itu memiliki pengaruh dalam kariernya, namun tidak dalam pengambilan keputusan dalam strategi yang ia terapkan.

Musim ini, suara-suara soal Arsenal bermain ala Mourinho lebih ramai terdengar dari sebelumnya. Itu disebabkan gaya main The Gunners yang 'merelakan' penguasaan bola dan mengandalkan serangan balik di sejumlah kesempatan musim ini.

Saat sudah unggul, mereka cenderung bertahan di belakang alih-alih terus mengejar gol. Gaya main semacam ini terlihat saat bertemu tim-tim besar, yakni Liverpool, Manchester City, Tottenham Hotspur, dan Paris Saint-Germain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara ini tak selalu berhasil. Meski menang atas Spurs dan PSG, namun Liverpool dan City sukses membobol gawang David Raya di akhir babak kedua, membuyarkan kemenangan yang sudah di depan mata.

Konsep yang dipakai Arteta tergolong mengejutkan, sebab ia dikenal sebagai 'murid' Pep Guardiola yang mendewakan sepak bola proaktif. Akan tetapi Arteta menegaskan bahwa ia tak hanya belajar dari satu manajer. Mourinho pun berjasa dalam hidupnya.

ADVERTISEMENT

"Jose? Tentu saja. Saya mengenalnya sejak saya masih 15 tahun. Dia melatih saya di Barcelona. Dia sudah meraih 26 atau 28 gelar? Dia pantas dikagumi. Cara dia sukses, caranya mengubah kultur klub. Cara dia berhasil menaklukkan beberapa negara berbeda," ujar Arteta, dikutip situs resmi klub.

Akan tetapi Arteta membantah bahwa sepak bola bertahan yang ia peragakan belakangan ini merupakan pengaruh dari Mourinho. Itu semua adalah kebutuhan tim yang ia anggap perlu dilakukan.

"Saya tak suka dibandingkan dengan siapapun, karena saya adalah saya. Saya tak melakukan sesuatu karena orang lain. Saya melakukan hal yang saya yakini adalah yang terbaik untuk para pemain saya dan tim untuk meraih sukses dan bermain dengan cara kami. Itu saja," tegas pelatih asal Spanyol tersebut.

(adp/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads