.webp)
Ruud van Nistelrooy berpisah dengan Manchester United usai kedatangan Ruben Amorim. Pria Belanda itu tak masuk bagian dari staf kepelatihan Amorim di MU.
Amorim resmi menjadi manajer anyar MU. Pelatih 39 tahun tersebut didatangkan dari Sporting CP dan dikontrak tiga tahun di Old Trafford.
Kedatangan Amorim sekaligus menjadi akhir karier kepelatihan Van Nistelrooy di MU. Dia sebelumnya menjadi caretaker tim selepas pemecatan Erik ten Hag dari kursi manajer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bersama Van Nistelrooy, MU tak terkalahkan dalam empat pertandingan. Tiga di antaranya berakhir dengan kemenangan dan sisanya imbang, satu capaian yang positif selepas hasil-hasil buruk bersama Ten Hag.
Ruud van Nistelrooy tak diikutsertakan dalam jajaran staf kepelatihan Ruben Amorim di MU. Pria Portugal itu lebih memilih mengambil sejumlah staf dari Sporting CP ikut bersamanya ke Manchester.
Eks pemain MU, Gary Pallister, angkat bicara soal keputusan Amorim tak memasukkan Van Nistelrooy sebagai staf pelatih. Menurutnya hal itu amat disayangkan lantaran Van Nistelrooy sudah tahu betul baik dan buruknya Setan Merah.
"Saran saya kepada Ruben Amorim adalah mempertahankan Ruud van Nistelrooy di tim karena itu akan menguntungkannya," kata Pallister, dilansir dari Daily Star.
"Dia memahami klub dan mengetahui seluk-beluknya dengan sangat baik, jadi ia akan memiliki pengetahuan yang tidak dimiliki oleh pelatih lain yang datang dari luar. Para penggemar juga mencintainya - Anda dapat melihatnya dari cara mereka bereaksi saat ia menjadi manajer interim."
"Pada akhirnya, itu tergantung pada Amorim. Jika ia merasa perlu perubahan yang jelas dan itu seharusnya hanya menjadi stafnya, maka itu keputusannya. Meskipun demikian, saya pikir akan menjadi hal yang baik untuk memiliki seseorang yang benar-benar memahami Manchester United dan Old Trafford," jelasnya.
(bay/adp)
