Rival Datang dan Pergi, namun Guardiola Tetap Awet di Man City

Rival Datang dan Pergi, namun Guardiola Tetap Awet di Man City

Adhi Prasetya - Sepakbola
Jumat, 22 Nov 2024 10:40 WIB
Manchester City manager Pep Guardiola before the Premier League match at American Express Stadium, Brighton. Picture date: Saturday November 9, 2024. (Photo by Adam Davy/PA Images via Getty Images)
Pep Guardiola. Foto: PA Images via Getty Images/Adam Davy - PA Images
Jakarta -

Pep Guardiola baru saja memperpanjang kontraknya bersama Manchester City hingga 2027. Selama hampir sedekade melatih The Citizens, ia telah melihat banyak 'pergantian rezim' di klub-klub lawan.

Manajer tersukses sepanjang sejarah City itu datang ke Etihad Stadium pada musim panas 2016 menggantikan Manuel Pellegrini. Sempat tanpa gelar di musim debut, ia kemudian tak pernah absen menyumbang trofi selama tujuh tahun berikutnya. Total ada 18 piala sejauh ini.

Dengan sepak terjang sefantastis itu, tak heran bila ia terus dipertahankan City. Justru ia sendiri yang terkadang perlu waktu tak sebentar mempertimbangkan untuk lanjut atau tidak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awetnya hubungan City dengan Guardiola merupakan anomali di tengah seringnya sebuah klub berganti manajer. Bahkan selama sembilan musim terakhir, ia adalah satu-satunya manajer tim Premier League yang bertahan di posisinya.

Dulu Guardiola punya Juergen Klopp yang menjadi rival sengit di lapangan hijau. Pelatih asal Jerman tersebut tiba beberapa bulan lebih awal darinya melatih Liverpool. Namun per musim panas lalu, posisinya digantikan Arne Slot.

ADVERTISEMENT

Sedangkan di klub-klub lain, jumlah manajer yang berganti malah lebih banyak. Contohnya Arsenal yang mempekerjakan Arsene Wenger, Unai Emery, dan Mikel Arteta dalam sembilan musim terakhir, dengan Freddie Ljungberg sempat menjadi caretaker sebelum Arteta tiba.

Chelsea lebih banyak lagi. Antonio Conte, Maurizio Sarri, Frank Lampard (dua kali), Thomas Tuchel, Graham Potter, Mauricio Pochettino, dan kini Enzo Maresca bergantian menjadi lawan Guardiola.

Manchester United juga bisa dibilang sama saja. Rival sekota City itu telah dilatih Jose Mourinho, Ole Gunnar Solskjaer, Ralf Rangnick, Erik ten Hag, dan kini Ruben Amorim dengan Michael Carrick dan Ruud van Nistelrooy sempat ditunjuk menjadi caretaker.

Sedangkan Tottenham Hotspur dilatih Pocchetino saat Guardiola datang, lalu berlanjut tongkat estafet diberikan pada Mourinho, Nuno Espirito Santo, Conte, dan kini Ange Postecoglou. Selama periode itu, Ryan Mason dan Cristian Stellini sempat menjadi pelatih sementara.

(adp/mrp)

Hide Ads