Guardiola Kalem soal Kekalahan Beruntun Man City, Bawa-bawa 4 Kali Juara

Guardiola Kalem soal Kekalahan Beruntun Man City, Bawa-bawa 4 Kali Juara

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Sabtu, 23 Nov 2024 11:30 WIB
BOURNEMOUTH, ENGLAND - NOVEMBER 02: Pep Guardiola Manager / Head Coach of Manchester City  during the Premier League match between AFC Bournemouth and Manchester City FC at Vitality Stadium on November 02, 2024 in Bournemouth, England. (Photo by Catherine Ivill - AMA/Getty Images)
Foto: Getty Images/Catherine Ivill - AMA
Manchester -

Manchester City dalam tren negatif kalah di empat laga beruntun. Pep Guardiola menganggapnya wajar saja, meski amat jarang terjadi.

Man City dalam tekanan setelah menelan empat kekalahan beruntun di berbagai ajang. Mereka takluk dari Tottenham Hotspur, Bournemouth, Sporting, dan Brighton & Hove Albion.

Melawan Tottenham di Etihad Stadium, Minggu (24/11/2024) dini hari WIB, urgensi untuk meraih kemenangan makin besar. Ini sekaligus jadi kans Man City revans atas kekalahan dari Spurs pada akhir Oktober lalu, yang memicu rangkaian negatif saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rentetan buruk itu punya dampaknya sendiri di Premier League. Kini Man City sudah tertinggal lima poin dari Liverpool yang menjalani start impresif bareng Arne Slot.

Pep Guardiola pun ditanya soal seberapa besar empat kekalahan beruntun menghadirkan tekanan untuknya. Apalagi mengingat ini jadi yang pertama sepanjang kariernya sebagai pelatih/manajer.

ADVERTISEMENT

"Ketika Anda sudah di sini selama sembilan tahun, waktu yang panjang di satu klub, Anda menjalani berbagai skenario, semua situasi," jawabnya dikutip BBC.

"Anda bisa kalah empat laga beruntun, tapi pada saat yang sama bisa memenangi empat titel Premier League beruntun. Bedanya adalah, kebanyak tim bisa kalah empat kali beruntun di berbagai kompetisi, tapi hanya satu tim yang memenangi Premier League empat kali berturut-turut. Jadi itu bisa terjadi."

"Apakah itu terjadi dalam satu musim yang sama? Tidak. Saat Anda berada di satu tempat, delapan atau sembilan tahun, ya, dua sisi rentetan itu bisa terjadi," imbuh eks pelatih Barcelona dan Bayern Munich itu.




(raw/pur)

Hide Ads