.webp)
Darwin Nunez unjuk gigi akhir pekan lalu, membawa Liverpool memenangi partai krusial. Tapi laga itu juga mengungkap kembali aspek gila sang penyerang.
Nunez menentukan kemenangan Liverpool di markas Brentford, Sabtu (18/1/2025) malam WIB. Dua golnya di masa injury time mengembalikan tim ke jalur kemenangan Liga Inggris usai dua kali imbang.
Hasil itu makin krusial karena belakangan Arsenal, rival persaingan titel mereka, ditahan imbang Aston Villa. Alhasil Liverpool memperlebar selisih jadi enam poin dengan simpanan satu laga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buat Nunez pribadi, dua gol ini juga tak kalah penting. Ia sudah seret gol sejak awal musim, hanya bikin dua gol dalam 15 penampilan di Liga Inggris musim ini.
Namun menurut eks pemain Liverpool Steve McManaman, itu memang jadi bagian dari 'kegilaan' Darwin Nunez. Pemain 25 tahun ini tak bisa ditebak.
McManaman mencontohkan satu momen, saat Nunez melakukan tekel terlambat ke bek Brentford Nathan Collins. Itu setelah dia cetak dua gol dan membawa tim memimpin.
Nunez bisa saja dikartu merah wasit karena sebelumnya sudah diperingatkan karena selebrasi lepas kaus. Ia diharapkan bisa mencurahkan agresivitasnya dengan lebih baik, khususnya mengingat saat ini ia opsi berharga karena Diogo Jota kembali cedera.
Baca juga: Jangan Pernah Ragukan Darwin Nunez |
"Tentu saja dia beruntung tak diusir. Itu menit ke-94, sudah mencetak dua gol, dia punya kartu kuning, buat apa dia berpikir untuk masuk ke duel itu," kata McManaman dikutip Liverpool Echo.
"Tapi ya itulah Darwin Nunez, untung atau sialnya, terserah bagaimana Anda melihatnya. Dia melakukan hal-hal gila semacam itu. Anda tahu ketika dia masuk pada menit ke-65, dia akan dapat kartu kuning."
"Itu bagian dari karakternya. Dia tak bisa berhenti masuk ke duel-duel, dia tak bisa berhenti melihat pemain dan ingin beradu fisik seperti saat dia masuk melawan Manchester United."
Baca juga: Liverpool Bikin Arteta Iri karena 1 Hal Ini |
"Anda harus menerima semua darinya. Dia melewatkan peluang, menuntaskannya juga. Dia dapat kartu kuning, dia menggasak lawan. Ya begitulah dia. Orang Amerika Selatan murni yang masih, enggak bisa kita sebut masih belajar karena sudah tiga tahun di Liverpool ya, tapi dia harus meredam kemarahannya dengan tepat," cetus pria yang pernah membela Real Madrid ini.
(raw/mrp)
