Manchester City, Badai Cedera, dan Guardiola yang Tidak Istimewa

Manchester City, Badai Cedera, dan Guardiola yang Tidak Istimewa

Afif Farhan - Sepakbola
Minggu, 06 Apr 2025 15:00 WIB
Manchester Citys head coach Pep Guardiola looks out from the bench before the English FA Cup quarterfinal soccer match between Bournemouth and Manchester City at the Vitality stadium in Bournemouth, England, Sunday, March 30, 2025. (AP Photo/Ian Walton)
Foto: AP/Ian Walton
Manchester -

Manchester City sudah terlempar dari perburuan gelar juara Liga Inggris musim ini. Sang manajer Pep Guardiola merasa dirinya tidak istimewa, ya karena badai cedera.

Musim lalu, Manchester City catatkan sejarah. Mereka empat kali berturut-turut menangi titel Liga Inggris. Sebelumnya lagi, mereka raih Treble Winner.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kali ini, Manchester City tidak berdaya. Cuma sisa Piala FA, jadi satu-satunya gelar yang bisa menyelamatkan muka di musim 2024/2025.

Di Liga Inggris, Man City sudah terlempar lama dari perburuan gelar juara. Bahkan Phil Foden dkk, harus berjuang finis di empat besar demi amankan tiket ke Liga Champions musim depan.

ADVERTISEMENT

Manajer Pep Guardiola padahal punya statistik gila. Sejak melatih di tahun 2008, tim yang diasuhnya nggak pernah lho finis di luar tiga besar.

Hanya satu sebab yang dinilai Guardiola jadi batu sandungan besar timnya di musim ini. Itu adalah badai cedera!

"Sayangnya semua ini terjadi karena satu hal, badai cedera," cetusnya dilansir dari BBC.

"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi dengan semua pemain di sana, ada Rodri, Foden sampai Oscar Bobb. Saya bisa punya empat bek, saya tidak bisa membayangkannya. Mungkin, kami bisa lebih baik," paparnya.

"Sudah ada bukti dari tim lain, Liverpool pernah terlempar ke peringkat ketujuh karena dihantam cedera. Jadi, semua manajer tergantung pada kualitas para pemainnya. Saya tidak istimewa," tambahnya.

Jadwal pertandingan yang padat dinilai Pep Guardiola jadi akar masalah. Para pemain bisa berlaga sampai 70-an laga dan rentetan cedera tidak bisa dibendung.

"Jadi mengapa Rodri cedera? Dia memainkan 75 pertandingan musim lalu! Ketika kami selesai dan saya sedang berlibur, dia berada di Piala Eropa untuk memenangkannya bersama Spanyol," ungkapnya.

"Istirahat adalah di atas segalanya. Di NBA, mereka punya libur tiga sampai empat bulan. Kalau kami (Premier League-red) seperti itu, silakan pemain main sampai 80 pertandingan," tutupnya.

(aff/aff)

Hide Ads