Crystal Palace menangi Piala FA setelah tumbangkan Man City dan taklukkan Liverpool di Community Shield. Apa The Eagles jadi kuda hitam yang berbahaya di Liga Inggris nanti?
Crystal Palace menang 1-0 atas Manchester City di final Piala FA musim lalu. Gol semata wayang Eze membut klub asal London tersebut raih piala pertama setelah ratusan tahun berdiri.
Wembley jadi panggung Palace untuk kedua kalinya. Di ajang Community Shield saat hadapi Liverpool sang kampiun Liga Inggris, Palace mampu paksakan hasil imbang 2-2 di waktu normal dan menang adu penalti 3-2.
Crystal Palace dinilai akan jadi kuda hitam yang berbahaya di Liga Inggris musim 2025/2026 nanti. Apalagi, komposisi pemain skuadnya tidak banyak berubah.
Manajer Crystal Palace, Oliver Glasner memberikan kata-kata membara kepada skuadnya setelah menangi Community Shield. Glasner blak-blakan bilang, mau lagi jadi juara!
"Musim depan kita bermain di empat kompetisi. Itu artinya kita harus berjuang untuk menjadi juara di tiap kompetisinya," tegasnya dilansir dari TNT Sports.
"Kalian (para pemain-red) sudah bekerja keras dan saya sangat mengapresiasi. Wembley sudah jadi seperti kandang kita sendiri, kalian bisa membuktikan diri," tambahnya.
"Ketika kita tertinggal di menit awal, kalian langsung bangkit. Begitu kita tertinggal lagi, kalian bisa bangkit lagi. Kita bermain dengan penuh kepercayaan, lalu yakin untuk bisa menang dan terus berjuang," paparnya.
Crystal Palace akan main di ajang Liga Inggris, Piala FA, Carabao Cup, dan UEFA Conference League. Prestasi terbaik The Eagles di Liga Inggris adalah finis di peringkat ke-10. Akankah musim 2025/2026 nanti, mereka jauh lebih baik?
"Kita punya skuad yang sudah lama bermain bersama, serta pemain-pemain muda yang terus membuktikan diri. Ingat, laga pertama akan jadi sangat penting dan kita akan mencoba memenanginya (lawan Chelsea di pekan pertama-red)," jelas Oliver Glasner.
"Saya percaya, kalian bisa melakukan lebih banyak hal di musim depan. Maaf guys, tidak ada waktu libur, ayo bersiap nanti kita latihan lagi dan bekerja," tutup pria asal Austria tersebut.
(aff/krs)