.webp)
Liverpool dan Arsenal saling menguji akhir pekan ini. Buat Si Merah, salah satu perhatian besarnya adalah situasi-situasi bola mati.
Liverpool akan menjamu Arsenal di Anfield, Minggu (31/8/2025) malam WIB, pada laga pekan ketiga Premier League. Meski belum akan menentukan persaingan juara, namun laga ini diperkirakan bisa menjadi tolok ukurnya.
Baik Liverpool maupun Arsenal sama-sama memulai dengan dua kemenangan dari dua laga pertama. Liverpool diuntungkan faktor main sebagai tuan rumah, sementara Arsenal sudah membuktikan ketangguhan lini belakang karena masih clean sheet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masing-masing juga punya persoalan sendiri. Liverpool dengan pertahanannya yang sudah kemasukan empat gol dalam dua laga, sementara Arsenal kehilangan sejumlah pemain seperti Bukayo Saka dan Kai Havertz, dengan Martin Odegaard amat diragukan.
Soal pertahanan, Liverpool secara spesifik menyebut bola-bola mati akan jadi ancaman utama saat melawan Arsenal. The Gunners dikenal punya skema bola mati paling berbahaya dan sudah mencetak 33 gol sejak musim 2023/2024, terbanyak di Premier League.
Bahkan tiga dari enam gol Arsenal di dua laga musim ini didapatkan dari bola mati, seluruhnya merupakan hasil skema sepak pojok. Riccardo Calafiori mencetak satu gol melawan Manchester United, lalu Jurrien Timber bikin dua gol kala membungkam Leeds United.
Manajer Liverpool Arne Slot mengakui timnya masih berupaya menemukan formula terbaik untuk pertahanannya, secara khusus menghadapi bola mati. Bahkan dua gol Newcastle United pekan lalu tercipta dari situasi itu, pertama lemparan ke dalam lalu tendangan bebas dari kiper.
"Kalau Anda perhatikan semua kualitas mereka, khususnya satu hal yang menonjol sampai sekarang dan menjadi hal negatif buat kami, adalah kami sudah kebobolan, kalau termasuk lawan Bilbao ya, dari empat situasi bola mati," kata Slot dikutip Liverpool Echo.
"Seperti yang kita semua tahu, itu adalah salah satu kekuatan mereka, bukan satu-satunya. Mereka bisa bermain dengan berbagai cara, bisa dilihat bagaimana bagusnya mereka ditangani oleh Mikel dan mereka bekerja hampir lima tahun bersama-sama karena mereka bisa memainkan hampir setiap gaya di sepakbola."
"Tapi salah satu kekuatannya adalah bola-bola mati dan itulah area yang buat kami, kalau melihat laga hari Senin lalu melawan Newcastle, kami bobol dua kali di sana dan melawan Bilbao juga dua kali. Ini bagian yang perlu kami perbaiki dan kami bagus banget musim lalu, jadi tidak ada kepanikan."
"Kami juga harus bertahan dari 350 bola mati di Newcastle, jadi kebobolan cuma dua itu tak terlalu buruk lah," imbuhnya.
(raw/adp)
