Amorim Dinilai Tidak Ada Bedanya dengan Ten Hag

Amorim Dinilai Tidak Ada Bedanya dengan Ten Hag

Novitasari Dewi Salusi - Sepakbola
Rabu, 10 Sep 2025 20:15 WIB
Soccer Football - Carabao Cup - Second Round - Grimsby Town v Manchester United - Blundell Park, Grimsby, Britain - August 27, 2025 Manchester United manager Ruben Amorim before the match REUTERS/Chris Radburn EDITORIAL USE ONLY. NO USE WITH UNAUTHORIZED AUDIO, VIDEO, DATA, FIXTURE LISTS, CLUB/LEAGUE LOGOS OR LIVE SERVICES. ONLINE IN-MATCH USE LIMITED TO 120 IMAGES, NO VIDEO EMULATION. NO USE IN BETTING, GAMES OR SINGLE CLUB/LEAGUE/PLAYER PUBLICATIONS. PLEASE CONTACT YOUR ACCOUNT REPRESENTATIVE FOR FURTHER DETAILS..
Foto: REUTERS/Chris Radburn
Jakarta -

Ruben Amorim belum juga mampu membawa Manchester United keluar dari masa sulit. Amorim dinilai mulai menyerupai Erik ten Hag.

Amorim ditunjuk untuk menggantikan Ten Hag pada November 2024. Ten Hag dipecat menyusul serangkaian hasil buruk yang diraih MU.

Namun, Amorim gagal mengangkat MU. Setan Merah hanya finis di posisi ke-15 pada Premier League 2024/2025, yang menjadi salah satu hasil terburuk dalam sejarah mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Musim ini, MU masih terseok-seok. Selain tersingkir di babak kedua Carabao Cup, Bruno Fernandes dkk. baru menang satu kali dalam tiga pertandingan di Premier League.

ADVERTISEMENT

Mantan bek Chelsea dan Arsenal William Gallas menilai apa yang dilewati Amorim mulai terlihat seperti era Ten Hag. Gallas juga menyebut Amorim merasakan tekanan yang terlalu berat.

"Saat ini, Amorim jadi kelihatan seperti Ten Hag lagi. Pada titik ini tugasnya adalah soal hasil dan mereka kalah dari Grimsby. Itu mengejutkan, hasil yang jelek. Klub tidak boleh kalah di lapangan, dan tidak boleh kalah juga di luar lapangan," ucap Gallas seperti dilansir Express.

"United punya masalah yang sama seperti klub papan tengah lainnya dan begitulah mereka sekarang ini. Kadang pemain-pemainnya mengangkat permainan mereka dan bersaing dengan yang terbaik, dan mereka terlihat luar biasa."

"Lalu mereka membeli pemain yang terlihat hebat di tempat lain, tapi dengan tekanan tambahan di United, mereka justru remuk. Mungkin untuk Amorim, dia sendiri juga merasa tekanannya terlalu besar," katanya.




(nds/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads