Graham Potter jadi target ledekan penggemar West Ham United dengan wajahnya dijadikan meme di media sosial. Manajer asal Inggris itu meresponsnya.
Potter kesulitan membesut West Ham musim ini. Dari 5 pertandingan Liga Inggris, Jarrod Bowen dkk baru menang sekali, dan sisanya kalah, menempatkan klub di peringkat 19 klasemen Liga Inggris.
Di Piala Liga, West Ham juga langsung tersingkir. Klub asal London Timur itu dikalahkan Wolverhampton Wanderers.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situasi itu memunculkan kekecewaan bagi penggemar. Mereka kemudian meledek Potter dengan menyebar wajah di media sosial.
Fans West Ham menukar foto artis atau bintang dengan wajahnya Graham Potter. Tren itu viral sepekan ini, sampai akhirnya membuat sang manajer meresponsnya.
https://t.co/uWzXHHdPCW pic.twitter.com/PTnoLlxY54
β AntoniFans (@Antoni_Fans) September 25, 2025
https://t.co/5qWaC1Skb7 pic.twitter.com/SJFNQqeYud
β G.T (@gingerrtom) September 24, 2025
West Ham manager Graham Potter has gone viral after fans began face-swapping him onto celebrities in protest of poor performances pic.twitter.com/Bfqszy8TPg
β Dexerto (@Dexerto) September 25, 2025
"Ini bikin putra saya yang berusia 15 tahun tertawa. Anda harus menerima dampaknya," katanya, melansir Independent.
"Sebagian itu kritik, sebagian ejekan, tapi itulah situasi kita sekarang. Saya punya beberapa hal lain yang harus pikirkan ketimbang hal itu," ujarnya.
Saat ini, nasib Potter memang terus dispekulasikan . Kabarnya, fans akan menggelar protes di kandang.
Potter merespons rumor nasibnya dengan santai. Ia mengaku
"Itu tidak mempengaruhi saya. Adalah tugas orang lain untuk membuat spekulasi. Jika hasilnya tidak bagus, maka itu terjadi dan saya berharap itu karena mereka belum cukup baik," katanya.
"Saya tidak punya apa-apa untuk dikeluhkan dalam perspektif itu.
"Saya sudah berbicara dengan pemilik, seperti yang dilakukan setiap minggu. Itu pembicaraan positif tetapi tidak ada yang senang dengan situasi kami saat ini dan bagaimana kami ingin memperbaiknya. Pada saat yang sama, Anda harus melihat konteks situasi dan tidak terjebak dalam kebisingan," ujar Graham Potter.
(yna/adp)