Wolverhampton bak Serigala yang Terluka

Wolverhampton bak Serigala yang Terluka

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Selasa, 09 Des 2025 14:40 WIB
Wolverhampton bak Serigala yang Terluka
Wolverhampton Wanderers belum pernah menang dan baru mengoleksi dua poin musim ini. (Action Images via Reuters/Matthew Childs)
Wolverhampton -

Wolverhampton Wanderers baru saja dibantai Manchester United di kandang sendiri. Hasil yang makin menambah perih luka sang Serigala musim ini.

Menjamu MU di Molineux Stadium, Selasa (9/12/2025) dini hari WIB, Wolves tidak bisa berbuat banyak. Sekalipun sempat menyamakan skor lewat Jean-Ricner Bellegarde di masa injury time babak pertama setelah dibobol Bruno Fernandes pada menit ke-25, Wolves jeblok di babak kedua.

Diawali dua gol dalam kurun waktu 15 menit awal laga dari Bryan Mbeumo (menit ke-52) dan Mason Mount (menit ke-61), Wolves akhirnya kalah 1-4 setelah Fernandes mencetak gol keduanya pada menit ke-81 dari titik putih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil yang makin membenamkan Wolves di dasar klasemen Liga Inggris dengan dua poin dari 15 laga, selisih 13 angka dari zona aman!

Total poin Wolves ini menyamai rekor poin terendah yang pernah dicatatkan tim-tim peserta empat divisi teratas sepakbola Inggris, dalalm jumlah pertandingan yang sama.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya ada Sheffield United di Liga Inggris 2020/2021, Southport di Divisi Keempat 1975/1976, dan Newport County di Divisi Keempat 1970/1971.

Wolves bahkan selalu kalah di delapan laga terakhirnya, menyamai rekor klub Desember 1981-Februari 1982. Sampai saat ini rekor total poin terendah di Premier League masih milik Derby County pada 2007/2008 dengan 11 poin.

Saat itu, Derby bahkan punya enam poin saat memasuki pekan ke-15, unggul empat angka dari situasi Wolves sekarang. Pergantian manajer dari Vitor Pereira ke Rob Edwards awal November juga tak banyak membantu. Edwards bahkan belum bisa memberikan poin untuk klub barunya.

Jika tak kunjung ada perubahan, bisa jadi Wolves bakal degradasi dengan mencatatkan banyak rekor buruk.

"Saya paham betul kalau fans marah dan frustrasi, karena mereka sudah lama tidak melihat timnya menang. Kalau jadi suporter, saya pasti akan marah juga karena kami semua ingin melihat tim ini bersaing dan saya ingin melakukan itu," ujar Edwards di BBC Sport.

(mrp/nds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads