Mourinho memulainya dengan menjadi penerjemah bagi Robson di Sporting Lisbon. Saat Robson mengarsiteki FC Porto dan Barcelona, Mourinho dengan setia turut serta dengan peran sebagai asisten pelatih.
"Saya sudah tidak bicara pada dia dalam dua bulan karena itu berat buat saya. Saya tak mau berpikir bahwa ia sedang sekarat," ujar Mourinho di situs Inter Milan. "Itu bukanlah citra yang ingin saya simpan selamanya tentang Bobby Robson, itu bukan suara yang ingin saya dengar."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah menyerap ilmu dari Robson, Mourinho kemudian berdiri di atas kaki sendiri. Puncaknya adalah ketika membawa FC Porto juara Liga Champions, melatih Chelsea dan terakhir menukangi Inter.
"Bobby Robson adalah salah seorang yang tak bisa mati. Tak cuma untuk apa yang ia lakukan di dalam karirnya, dengan banyak atau sedikit kemenangan. Tapi juga untuk semua yang ia berikan kepada orang seperti saya," ungkap pria Portugal itu.
"Saya beruntung bisa mengenal dia dan berjalan di sampingnya. Doa saya untuk orang-orang yang ia tinggalkan," tutup Mourinho.
(arp/arp)