Highlight Seri A 2003/2004
Kamis, 27 Mei 2004 15:26 WIB
Jakarta - AC Milan meraih gelar scudettountuk ke-17 kalinya, sementara Andriy bomber Rossoneri Shevchenko keluar sebagai capocanonnieri alias topskor untuk kedua kalinya.Kapten AS Roma Francesco Totti bermain gemilang sepanjang musim, sedangkan Pemain Terbaik Eropa 2003 Pavel Nedved justru mengalami grafik menurun. Berikut gambaran umum mengenai hasil kompetisi Seri A musim 2003/2004:Juara: AC MilanDegradasi: Modena, Empoli, Ancona (Perugia ikut playoff)Liga Champions musim depan: Milan, Roma, Juventus, InterPiala UEFA: Parma, Lazio, UdinesePiala Intertoto: LecceStatistik Pertandingan:* Total pertandingan:306* Total gol: 816* Rata-rata gol: 2,64 per partai* Total kartu kuning: 1192* Total kartu merah: 95Statistik Tim:* Kemenangan terbanyak: 25 (AC Milan)* Kekalahan terbanyak: 25 (Ancona)* Gol memasukkan terbanyak: 68 (AS Roma)* Gol kemasukan terbanyak: 69 (Ancona)* Gol memasukkan terkecil: 19 (Ancona)* Kartu kuning terbanyak: 91 (Siena)* Kartu merah terbanyak: 9 (Brescia)* Penonton terbanyak: 1.065.769 (AC Milan)* Rata-rata penonton terbanyak: 62.692 (AC Milan)Statistik Pemain:* Pencetak gol terbanyak: 24 (Shevchenko/Milan)* Gol penalti terbanyak: 6 (Francesco Totti/Roma)* Kartu kuning terbanyak: 11 (Oliver Dacourt/Roma, Roberto D'Aversa/Siena), Michele Mignani/Siena)* Kartu merah terbanyak: 3 (Fabio Petruzi/Brescia)Pemain Terbaik: Francesco Totti (AS Roma)Sulit membayangkan Roma bisa sedemikian alotnya tanpa kontribusi Totti. Segala kreativitas pada dirinya muncul musim ini. Ia memang masih cengeng, tapi di luar itu pemain berusia 27 tahun itu adalah tokoh utama skuad Giallorossi.Totti adalah Kapten dengan kepemimpinan kuat, pengatur serangan yang mantap, sampai tukang bikin gol yang handal. Musim ini ia mencetak 20 gol — terbanyak dalam karirnya di Seri A. Kerja samanya dengan Antonio Cassano sangat menakutkan tim-tim lawan.Di antara gol-golnya ada beberapa yang lahir dari tendangan bebas yang spektakuler, dan kini jadi trademark-nya. Salah satunya tercipta bulan September lalu saat Roma melumat Brescia 5-0. Totti juga punya akurasi umpan sangat jitu, terutama dari areal 30 meter. Pemain muda terbaik: Alberto Gilardino (Parma)Lebih subur ketimbang Adriano, bekas tandemnya di awal musim sebelum dilego ke Inter di paruh kedua. Ia punya kecepatan dan penempatan posisi cemerlang, sehingga sulit dijaga bek-bek lawan, juga kuat dalam bola-bola udara.Penyerang timnas Italia U-21 ini menjadi pemain lokal paling produktif dengan koleksi 23 gol. Ia hanya kalah satu gol dari Shevchenko. Gilardino menutup aksinya musim ini dengan melesakkan empat gol di partai terakhir melawan Udinese—Parma menang 4-3. Sayang, jam terbang membuatnya gagal tampil di Piala Eropa 2004.Bintang menurun: Pavel Nedved (Juventus)Redup seiring prestasi Juventus yang tidak impresif musim ini. Dari nyawa utama ketika tim Zebra itu merebut scudetto dan runner up musim lalu, Nedved nyaris tak pernah dibicarakan lagi musim ini. Ironis karena pada akhir 2003 dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Eropa 2003. Mungkin inilah musim terburuk Nedved selama berkarir di Italia. Tim musim ini:Dida, Jaap Stam, Gianluca Zambrotta, Alessandro Nesta, Walter Samuel, Emerson, Stefano Fiore, Andrea Pirlo, Ricardo Kaka, Francesco Totti, Andriy Shevchenko (a2s/)