Musim lalu Milan menutup musim dengan bercokol di pucuk klasemen akhir Seri A. Acap memimpin klasemen, Rossoneri akhirnya memastikan Scudetto dengan dua partai sisa.
Sejak 2004, baru kali itulah Milan kembali mampu meraih Scudetto. Kesuksesan itu sekaligus mengakhiri dominasi Inter Milan yang musim lalu finis di posisi dua dengan selisih enam poin dari Milan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menilik kenyataan yang ada, allenatore Milan Massimiliano Allegri pun mengusung optimisme tinggi. Pelatih yang akan menjalani musim keduanya bersama Milan itu yakin tim besutannya mampu mengalahkan siapapun.
"Inter tetap lawan terkuat kami, tapi kami tetaplah favorit meraih titel. Saat kami sudah bertekad, kami mampu mengalahkan siapa saja," serunya di Yahoosports.
Inter sendiri diyakini akan berkurang kekuatannya jika nanti penyerang Samuel Eto'o jadi hijrah ke klub Rusia Anzhi Makhachkala. Eto'o adalah pemain tersubur Nerazzurri musim lalu, mencetak 37 gol di seluruh kompetisi.
"Mereka kehilangan banyak kualitas. Tak banyak pemain yang seperti dirinya. Ia adalah salah satu yang terbaik," nilai Zlatan Ibrahimovic, eks punggawa Inter yang kini membela Milan.
Potensi kepergian Eto'o juga sudah menimbulkan riak ketidakpuasan di hati para Interisti. Tetapi Presiden Inter Massimo Moratti langsung berusaha menenangkan dengan mencontohkan kepergian Ibrahimovic dari Inter ke Barcelona pada tahun 2009.
"Fans juga kesal saat Ibrahimovic meninggalkan Inter, tetapi lihat di mana kami berakhir," tegasnya, merujuk kepada keberhasilan Inter meraih treble di akhir musim itu.
(krs/din)