Brocchi ditunjuk untuk menangani Milan di sisa musim ini. Dia menggantikan Sinisa Mihajlovic yang dipecat menyusul serangkaian hasil negatif yang didapat Milan.
Musim ini memang tak berjalan mulus untuk Milan. Meski lolos ke final Coppa Italia, Rossoneri masih inkonsisten di Serie A. Hal tersebut membuat mereka terancam tak lolos ke kompetisi Eropa musim depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya berbekal pengalaman melatih tim primavera, Brocchi tentu dihadapkan pada tugas yang tak mudah di Milan. Apalagi menilik dua pendahulunya, Clarence Seedorf dan Filippo Inzaghi, yang tak sukses di pengalaman pertamanya melatih tim senior.
[Baca juga: Bukan Situasi Mudah untuk Brocchi]Β
Demi menyelamatkan musim, tiket lolos ke kompetisi Eropa dan trofi Coppa Italia menjadi incaran Milan. Enam laga tersisa di liga serta pertandingan final Coppa Italia melawan Juventus akan jadi penentu nasib Milan.
Kendati tugasnya tak mudah, Brocchi mengaku tidak gentar. Pria yang selama aktif menjadi pemain pernah memperkuat Inter Milan itu siap memberi yang terbaik untuk Milan.
"Apakah saya takut dengan konsekuensinya? Dalam beberapa bulan terakhir istilah itu sudah sangat sering digunakan. Ini soal memaksimalkan kesempatan, wajar kalau ada risiko ketika Anda punya peluang yang sangat besar," ujar Brocchi seperti dikutip dari Football Italia.
"Tentu Anda harus punya kerendahan hati untuk memahami bahwa jika sesuatu tidak berjalan dengan baik Anda sudah punya kesempatan untuk menjalani ini tanpa berpikir soal peluang besar yang tidak sesuai harapan," lanjutnya.
"Saya tidak punya pikiran negatif, saya mengambil kesempatan ini dengan gairah dan semangat besar yang selalu membuat saya berbeda. Saya tidak takut, saya tahu apa yang bisa saya lakukan," imbuh pria 40 tahun itu.
"Bukan berarti saya bilang kalau saya yakin 100% bahwa Milan akan menang tujuh kali dalam tujuh laga, tapi saya akan memberi 100%," kata Brocchi.
(nds/mrp)