Roma memetik kemenangan 3-2 kala menjamu Torino, Kamis (21/4/2016) dinihari WIB. 'Serigala Ibukota' sebenarnya terdesak di sebagian besar laga, dua kali tertinggal lebih dulu.
Penalti Andrea Belotti membuat mereka tertinggal di babak pertama. Sempat menyamakan skor melalui Kostas Manolas, Roma kembali kemasukan di menit ke-80 oleh Josef Martinez.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini adalah kali kedua Totti menyelamatkan Roma. Di laga sebelumnya, satu golnya di menit-menit akhir memastikan Giallorossi mendapatkan satu poin di kandang Atalanta.
Spalletti mengungkapkan bahwa Totti memang merupakan bagian dari rencananya untuk mengeluarkan tim dari situasi sulit. Masuknya sang kapten selalu mampu menaikkan atmosfer dan moral Roma sehingga bisa melakukan dorongan terakhir untuk menyelamatkan laga.
"Gol penyama menunjukkan bahwa Totti melakukan apa yang saya minta dan dia melakukan hal serupa pada saat melawan Atalanta. Dia bertahan di tiang jauh dan menjatuhkan diri ke arah bola dengan (menendang menggunakan) bagian luar kaki kanannya," ujar Spalletti kepada Mediaset Premium.
"Suara stadion yang menggelegar (sejak Totti masuk) sungguh fantastis. Malam ini Totti melakukan apa yang saya minta dan dia adalah sebuah harta bernilai untuk Roma."
"Dengan Totti di lapangan, seluruh stadion mendukung kami dan para pemain lainnya juga terangkat dengan atmosfer itu. Totti sebenarnya akan masuk lebih cepat, tapi gol kedua Torino menghentikannya."
"Kalau tim kesulitan, Totti adalah pemain terbaik yang mungkin bisa kami panggil. Laga ini sulit untuk kami, jadi membalikkan keadaan untuk menang memberikan kami antusiasme lebih besar dan nuansa keajaiban," tandasnya seperti dikutip Football Italia.
Tiga poin ini jadi tambahan penting untuk Roma di klasemen. Dengan kekalahan yang ditelan Inter Milan dan Fiorentina, posisi anak-anak ibukota lebih aman.
Menempati posisi tiga dengan nilai 68 dari 34 pekan, Roma kini unggul tujuh angka dari Inter dan sembilan poin dari Fiorentina di posisi empat-lima secara berurutan.
"Ini adalah kemenangan fundamental, terutama dengan melihat pada hasil-hasil lainnya," demikian Spalletti. (raw/cas)











































