Sebagai pemain, Zidane memang menjadi tokoh idola untuk generasi 1990-an. Zidane membawa timnas Prancis meraih prestasi tinggi dengan menjuarai Piala Dunia 1998. Dua tahun setelah itu, Les Bleus dia antarkan menggapai trofi Piala Eropa.
Saat Zidane berada di masa keemasan, Honda, yang lahir pada tahun 1986, masih remaja. Pantas kalau sekarang Honda menyebut pria yang kini menjabat sebagai pelatih Real Madrid itu sebagai sosok panutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang rekan Honda di tim nasional Jepang, Shinji Okazaki, baru saja meraih kesuksesan besar dengan menjadi juara Liga Inggris bersama Leicester City. Okazaki menjadi salah satu pilar utama The Foxes di musim 2015-16 dengan catatan bermain sebanyak 36 kali dan menyumbangkan lima gol.
Dengan pencapaiannya itu, Okazaki pun menjadi pemain Jepang kedua yang sukses menjadi juara Liga Inggris. Sebelumnya, ada Shinji Kagawa yang berhasil meraih trofi Premier League bersama Manchester United.
Pencapaian Okazaki itu menjadi motivasi tersendiri buat Honda agar bisa tampil lebih baik lagi.
"Ya, tentu saja (Okazaki menjadi motivasi). Saya begitu terinspirasi pada dia. Dia mencapai kesuksesan besar di Leicester dan sebenarnya kami seusia. Kami bersaing satu sama lain, saya sangat bangga padanya. Saya mendapatkan motivasi ekstra untuk terus memperbaiki diri sejak saat itu," ujar Honda.
Honda ke Jakarta dalam rangka menggelar acara coaching clinic bertajuk Honda Soltilo Soccer School 2016. Pemain AC Milan itu membagi ilmu bermain sepakbola pada 150 orang pesepakbola cilik. Selama satu jam, dia memberikan pengarahan langsung di lapangan sepakbola Pertamina Simprug, Sabtu (11/6/2016). (cas/mfi)











































