Perjalanan Sassuolo di Serie A dalam beberapa musim terakhir memang layak diacungi jempol. Baru promosi ke Serie A pada musim 2013/2014, mereka berhasil merangsek ke papan atas hanya dalam tiga musim saja.
Setelah menempati posisi ke-17 pada 2013/2014, lalu naik ke posisi ke-12 pada musim 2014/2015, Sassuolo akhirnya finis di urutan keenam pada musim 2015/2016. Mereka finis di belakang Juventus, Napoli, AS Roma, Inter, dan Fiorentina --tim-tim yang notabene punya sejarah lebih besar di Serie A.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika berhasil lolos dari babak kualifikasi ketiga, Sassuolo bakal bermain di babak play-off. Dan jika sukses lolos dari play-off, mereka pun berhak tampil di fase grup Liga Europa.
Namun, sebelum berpikir lebih jauh, Sassuolo harus melewati hadangan Luzern dulu di babak kualifikasi ketiga. Setelah bermain imbang 1-1 di leg pertama, yang berlangsung di kandang Luzern, Sassuolo akan mencoba meraih tiket lolos di kandang sendiri, Kamis (4/8/2016).
"Apakah ini keajaiban? Kami tidak percaya dengan dongeng semacam itu. Kami percaya pada pengorbanan dan kerja keras," ujar Di Francesco seperti dilansir Football Italia.
"Namun begitu, itu adalah pujian yang kami terima."
"Kami memang belum terbiasa bermain dalam pertandingan dua leg, tapi kami akan berusaha untuk memenanginya," kata eks pelatih yang semasa bermain pernah memperkuat AS Roma tersebut.
Sassuolo menjalani persiapan pramusim dengan baik. Dari enam laga yang mereka jalani, tim berjuluk I Neroverdi tersebut selalu sukses meraih kemenangan.
(roz/rin)