Era De Boer di Inter hanya bertahan selama 84 hari. Ditunjuk tak sampai dua minggu sebelum Serie A bergulir pada Agustus lalu, pria asal Belanda itu kemudian diberhentikan di awal bulan November.
Serangkaian hasil negatif menjadi pemicu pemecatan De Boer. Memimpin Inter dalam 14 laga kompetitif, De Boer hanya membukukan lima kemenangan, dua hasil seri, dan tujuh kekalahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menerima proposal untuk melatih sekitar 10 hari sebelum musim dimulai, kemudian saya juga harus mengatasi masalah bahasa: itu semua sulit. Kami membuat persiapan selama musim berjalan."
"Saya berharap klub akan memberi saya lebih banyak waktu, paling tidak itulah gagasan awalnya: pimpinan klub tahu bahwa saya ada di sana bukan untuk proyek jangka pendek."
De Boer tak merasa reputasinya telah rusak akibat kegagalannya di Inter. Dia pun sudah dapat sejumlah tawaran, tapi baru akan kembali melatih musim depan.
"Tidak sama sekali. Saya tahu sejak awal bahwa ini akan jadi proyek yang sangat sulit. Inter masih salah satu klub top di dunia dan jika saya sukses, itu akan luar biasa," lanjut De Boer.
"Jadi saya tidak berpikir reputasi saya rusak. Dua hari setelah perpisahan, saya menerima beberapa tawaran, tapi saya memutuskan bahwa saya akan mulai bekerja musim depan."
"Ada empat atau lima tim yang menginginkan saya, tapi saya tidak mau buru-buru. Saya pikir saya akan menunggu sampai Mei," katanya.
(nds/rin)