Isu ini muncul menyusul adanya laporan dari salah satu anggota Federasi Sepakbola Italia (FIGC), Giuseppe Pecoraro, kepada Komisi Anti Mafia terkait adanya komunikasi antara Agnneli serta tiga ofisial klub dengan salah satu anggota mafia terkenal Ndrangheta bernama Rocco Dominello.
Agnelli selama menjabat Presiden Juve dari 2011 hingga musim lalu kerap memberikan jatah tiket pertandingan kandang di Juventus Stadium kepada Ndrangheta dengan dalih bahwa mereka adalah anggota ultras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Italia, setiap ultras atau suporter garis keras memang mendapat tiket untuk menempat tribun tertentu dengan syarat tidak boleh menyalakan kembang api serta membawa spanduk provokatif
Masalahnya anggota mafia yang menerima tiket tersebut tidak menggunakan tanda pengenal identitas sehingga ke depannya akan sulit dilacak ketika terjadi tindakan kekerasan.
Agnelli diklaim pernah bertemu langsung dengan beberapa anggota mafia tersebut pada Februari 2014 saat Juve menghadapi Torino dalam laga derby. Saat itu Agnelli disebut mengizinkan mereka membawa kembang api serta banner.
Kabar tersebut lantas dibantah keras oleh Agnelli yang menegaskan tidak pernah sekalipun dia menemui mafia.
"Seperti yang telah saya katakan beberapa hari lalu, saya tidak pernah bertemu bos mafia," ujar Agnelli seperti dikutip The Newpaper.
"Saya sering bertemua dengan segala macam jenis fans, apakah mereka pemegang tiket musiman atau anggota dari ultras... Itu adalah bagian dari tugas saya sebagai presiden klub ini. Jika memang orang-orang ini dianggap bermasalah dengan hukum, maka itu adalah sesuatu yang tidak diketahui oleh saya atau siapapun di Juventus," sambungnya.
Masalah mafia ini tentu makin mencoreng nama Juve musim ini setelah kasus wasit yang ramai usai kemenangan 2-1 atas AC Milan dua pekan lalu. Saat itu Rossoneri menuding wasit sudah membantu kemenangan Juve.
Setelahnya wasit Davide Massa serta asistennya Daniele Doveri yang bertugas di laga itu "dihukum" untuk hanya memimpin laga-laga yang tak melibatkan klub besar.
(mrp/krs)