Jadi Pelatih Terbaik Serie A 2015/2016, Sarri: Sekali Ini Saya di Atas Allegri

Jadi Pelatih Terbaik Serie A 2015/2016, Sarri: Sekali Ini Saya di Atas Allegri

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Selasa, 28 Mar 2017 00:30 WIB
Foto: REUTERS/Pedro Nunes
Naples - Maurizio Sarri dianugerahi gelar Panchina d'Oro atau pelatih terbaik Serie A 2015/2016 lalu, setelah berhasil mengantarkan Napoli finis sebagai runner-up.

Panchina d'Oro, yang dalam bahasa Inggris berarti Golden Bench merupakan anugerah untuk pelatih terbaik di Serie A. Gelar ini diberikan berdasarkan voting yang dilakukan para pelatih.

Sarri mengungguli pelatih Juventus Massimiliano Allegi dan pelatih Sassuolo Eusebio di Francesco.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini sangat memuaskan, karena jurinya berisi para pelatih. Tentu saja di karier Anda, Anda ingin poin bukan hadiah-hadiah," kata Sarri kepada Tuttomercatoweb dikutip Football Italia.

"Meski demikian ini sangat memuaskan secara pribadi dan untuk sekali ini, saya finis di atas Max! Saya sih tidak memperkirakan ini, umumnya penghargaan ini diberikan kepada mereka yang memenangi liga," imbuhnya.

Gelar tersebut empat musim terakhir dimenangi allenatore Juventus, yakni Antonio Conte sebanyak tiga kali dan satu lainnya untuk Allegri. Soal persaingannya dengan Allegri, Sarri memang belum pernah membawa timnya finis di atas tim rivalnya itu.

Keduanya pernah bersaing di Lega Pro musim 2007/2008, di mana Sassuolo polesan Allegri jadi juara sementara Sarri malah cuma menangani Hellas Verona di lima laga karena hasil-hasil buruk.

Persaingan berlanjut ketika Sarri mulai naik ke Serie A bareng Empoli, lalu pindah ke Napoli, dengan Allegri di Juventus. Selama itu pula Sarri selalu finis di bawah Allegri.

Keduanya akan berhadapan selepas jeda internasional nanti, ketika Napoli menjamu Juve di San Paolo, Senin (3/4/2017) dinihari WIB. Sarri mengakui akan sulit menaklukkan anak-anak asuh Allegri.

"Sayangnya secara level di lapangan Juventus itu sangat tinggi. Selalu sulit mengalahkan mereka di atas lapangan," ujarnya.

"Bagaimanapun tim yang diturunkan Juventus, itulah yang terkuat di Italia. Kami cuma bisa berharap ada penurunan dari mereka di beberapa musim ke depan," tandasnya. (raw/rin)

Hide Ads