Totti tampaknya harus gantung sepatu akhir musim ini. Giallorossi pun sudah tampak siap menawari posisi baru buatnya selepas tak lagi bermain -- kendatipun Totti sebenarnya disebut-sebut masih ingin bermain.
Sehubungan dengan itu sekelompok fans berat Lazio membentangkan spanduk istimewa buat Totti, ketika Biancocelesti tunduk 1-3 atas Inter Milan, Senin (22/3/2017) dinihari WIB. Artinya kira-kira adalah "musuh seumur hidup mengucap selamat tinggal buat Totti".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"The lifetime enemies say goodbye to Francesco Totti".
β Tancredi Palmeri (@tancredipalmeri) May 21, 2017
Lazio's hardest fans (very hard) pic.twitter.com/v9szC8OIdR
Sebuah pernyataan yang dirilis kemudian melanjutkan ucapan buat Totti itu. Sebagai kubu rival, pernyataan itu pun tetap bernuansa sarkasme dan sindiran, baik untuk Totti maupun kubu Roma.
"Saat itu 6 Maret 1994 ketika kita jumpa untuk pertama kalinya. Kau masuk menggantikan Giovanni Piacentini dan mendapatkan penalti yang gagal dieksekusi (Giuseppe) Giannini," kata kelompok suporter Lazio itu, seperti dikutip Football Italia.
"Sedemikian muda tapi kami sudah mampu mencerminkan sejarah timmu dengan sedemikian bagus, sebuah sejarah mengenai penalti-penalti dan peluang terbuang. Sejak itu, saat kamu menorehkan rekor demi rekor, saat stadion di penjuru dunia bertepuk tangan, saat kamu memikirkan pesan tulisan di kaus dan iklan Sanremo, Lazio sudah meraih sebuah Scudetto, Piala Winners, Piala Super Eropa, empat Coppa Italia -- salah satunya kamu jalani langsung, dan tiga Piala Super Italia.
Foto: Marco Rosi/Getty Images |
"Takkan ada yang tahu seberapa banyak gelar yang bisa kamu raih dengan Real Madrid. Kamu adalah satu-satunya pemain juara yang tak bisa mereka beli. Tanpamu, mereka harus puas dengan dua Piala Intercontinental, dua Piala Dunia Antarklub, lima Liga Champions, tiga Piala Super Eropa, tujuh gelar La Liga, tiga Copa del Rey, dan enam Piala Super Spanyol. Tak banyak untuk pemain seberbakat dirimu. Apa pun, khususnya saat ini, kamu telah mencapai sesuatu yang layak dapat penghormatan. Rasa hormat yang tak kau dapatkan dari suporter dan klubmu sendiri, dan untuk itu, kami benar-benar tulus, ikut bersedih.
"Kami takkan pernah membiarkan pemain seperti Anda diperlakukan seperti ini. Kami takkan pernah diam-diam mengamati apa yang telah mereka lakukan dan apa yang sedang mereka lakukan kepadamu. Kini tak ada yang membela dirimu, dan tentu saja kami tidak bisa melakukannya. Kami tidak menyimpan dendam terhadap kaus dan lelucon yang kau arahkan kepada kami. Itu sudah terjadi dan faktanya harus tetap begitu -- kita kan ada di Roma dan memang begitu seharusnya. Bagaimanapun juga, (kami ulurkan) jabat tangan untuk seorang lawan yang selama bertahun-tahun ini meninggalkan lapangan sebagai 'musuh terbaik'," beber pernyataan itu.
(krs/fem)












































Foto: Marco Rosi/Getty Images