Target Tinggi Roma Jadi Ujian untuk Di Francesco

Roma - Eusebio Di Francesco sebelumnya tak punya pengalaman melatih klub besar. Di AS Roma, Di Francesco akan mendapatkan ujian berupa target yang jauh lebih tinggi.

Di Francesco ditunjuk sebagai pelatih baru Roma untuk menggantikan Luciano Spalletti. Mantan gelandang Giallorossi itu diikat dengan kontrak berdurasi dua tahun.

Sebelum dipercaya melatih Roma, Di Francesco pernah melatih klub-klub kecil seperti Virtus Lanciano, Pescara, dan Lecce. Namun, namanya baru benar-benar melejit setelah menukangi Sassuolo.

Di Francesco mengantarkan Sassuolo menjadi juara Serie B pada musim 2012/2013 sekaligus promosi ke Serie A. Dia sempat dipecat Sassuolo pada Januari 2014, tapi diangkat lagi beberapa bulan kemudian.

Pada musim 2015/2016, Di Francesco membawa Sassuolo finis di posisi keenam klasemen akhir Serie A. Pencapaian itu berbuah tiket Liga Europa untuk klub tersebut. Itulah pertama kalinya Sassuolo lolos ke kompetisi antarklub Eropa.

Meski Di Francesco terhitung sukses bersama Sassuolo, Roma akan memberikan tantangan yang benar-benar beda. Klub tersebut musim depan akan kembali mencoba untuk menghentikan dominasi Juventus di Serie A atau minimal lolos ke Liga Champions.

"Roma adalah ujian untuknya karena target-targetnya lebih tinggi. Tapi, itu bagus untuk seorang pelatih yang sedang naik daun seperti dia," ujar Damiano Tommasi, yang bermain bersama Di Francesco di Roma pada 1997-2001.

"Ekspektasi di Roma tentu saja berbeda, dari klub, kota, dan fans, dan Eusebio harus menyesuaikan diri. Namun, saya pikir dia sudah bekerja keras untuk mencapai posisi ini dan ini adalah waktu yang tepat baginya untuk naik level," kata Tommasi di situs resmi Roma.

Cafu, mantan bek Roma, mengungkapkan hal serupa. Dia juga yakin Di Francesco akan berhasil di Roma.

"Tentu saja kondisi dan skuat di Sassuolo sangat berbeda dengan di Roma. Itu tak akan mudah, tapi saya yakin dia akan bekerja dengan sangat baik di Roma dan bisa menerapkan ide-idenya," kata Cafu.


(mfi/nds)