Berlusconi resmi melepas kepemilikannya atas Milan usai menjual sahamnya kepada konsorsium China pada April tahun ini. Setelah berkuasa sejak 1986, Berlusconi pun menyerahkan Milan ke pemilik baru yakni Li Yonghong.
Menjual klub kesayangannya tentu saja menyisakan luka mendalam untuk Berlusconi. Tapi kondisi finansial Diavolo Rosso dalam beberapa tahun belakangan memang memaksanya untuk mengambil langkah itu, demi mengembalikan klub ke kejayaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menjadi presiden dari klub nomor 1, yang sudah memenangi lebih banyak gelar dari yang lainnya dalam sejarah. Untuk pemilik baru, secara logika saya tak mau diri saya menilai mereka."
"Tapi saya berharap mereka bertindak demi kepentingan terbaik klub, untuk memperkuat Milan dengan pandangan terhadap komitmen ganda untuk Italia dan Eropa yang saya katakan harus kami hormati," sambung mantan Perdana Menteri Italia ini.
"Saya mengatakan ini meski saya tak punya urusan apa-apa lagi dengan klub dan tim. Saya adalah dan akan selalu jadi penggemar Milan nomor 1. Saya akan terus mendukung dalam suka cita dan kesusahan, seperti yang sudah selalu saya lakukan."
"Seperti ketika ayah membawa saya ke stadion sebagai seorang bocah dan mengajari, bahwa setelah setiap kesuksesan, saya harus bersiap untuk tantangan baru, dan setelah setiap kekalahan, kami harus bangkit dan berjuang untuk menang lagi," tandas Berlusconi seperti dikutip Football Italia.
Di bawah Berlusconi, Milan total memenangi 28 gelar termasuk lima titel Liga Champions.
(raw/krs)