Collina Masih Bisa Tiup Peluit

Collina Masih Bisa Tiup Peluit

- Sepakbola
Senin, 27 Jun 2005 22:00 WIB
Jakarta - Karir Pierluigi Collina sebagai wasit sepertinya belum berakhir setelah otoritas tertinggi sepakbola Italia (FIGC) berencana mengubah usia pensiun bagi wasit dari 45 ke 46 tahun.Munculnya kabar ini membenarkan laporan yang ditulis Gazzetta dello Sport pertengahan Juni lalu. Harian olahraga berpengaruh di Italia itu menyebutkan bahwa dalam beberapa minggu ke depan Collina bisa memperoleh izin untuk meneruskan karirnya setahun lagi.Collina mengakhiri karirnya sebagai pengadil lapangan pada akhir musim lalu setelah usianya menginjak ketentuan untuk pensiun yang ditetapkan FIGC. Wasit berkepala plontos ini dijadwalkan terakhir kali menjalankan profesinya itu pada laga playoff Seri A antara Parma melawan Bologna.Namun, jika benar proposal FIGC untuk mengubah aturan mengenai usia pensiun bagi wasit menjadi 46 tahun dan disepakati, maka bisa jadi hal ini akan membuat karir Collina kembali berlanjut setahun lagi. Seperti dilansir dari Channel4, Senin (27/6/2005), Collina berkesempatan menjadi wasit di laga kompetisi antar klub Eropa, selain bisa tetap meneruskan pekerjaannya sebagai juru adil di kompetisi domestik Seri A dan Seri B. Namun untuk memimpin pertandingan di Piala Dunia 2006 Jerman nanti, Collina tidak memperoleh izin. Pasalnya, pada 30 Juni 2006 usianya sudah 46 tahun alias telah melewati limit umur wasit internasional.Karir Collina sebagai wasit patut diacungi jempol. Ia sering dipilih untuk menjadi wasit dalam pertandingan yang memiliki ketegangan tinggi karena dinilai memiliki ketegasan dan kharisma yang tinggi. Alhasil keputusannya di atas lapangan hijau pun jarang yang berbuah kontroversi.Ia memimpin final di Olimpiade 1996 antara Nigeria dan Argentina. Kemudian di Piala Dunia 1998 memimpin pertandingan antara negara tetangga Belanda dan Belgia. Sedangkan di pentas kompetisi klub Eropa, Collina memimpin pertandingan final Liga Champions yang berakhir dramatik antara Bayern Munich dan Manchester United di tahun 1999. Tiga tahun kemudian merupakan puncak dari karirnya. Collina mendapatkan kehormatan besar untuk memimpin pertandingan final Piala Dunia 2002 antara Jerman melawan Brasil. Pada pertandingan tersebut Collina kembali membuktikan bahwa dia mampu memimpin pertandingan dengan tensi tinggi. Ini juga menunjukkan Collina memang dihormati pemain dan juga ofisial. (ian/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads