Masa depan Sarri tengah dispekulasikan menyusul ketertarikan Chelsea kepadanya. Kinerja Sarri bersama Napoli yang terbilang oke jadi alasan mengapa Chelsea mengejarnya.
Apalagi Antonio Conte dinilai sudah gagal musim ini karena tak mampu mempertahankan gelar juara Premier League dan berprestasi di Liga Champions.
Baca juga: Napoli Pasrah Ditinggal Sarri Akhir Musim |
Sementara Sarri dengan materi Napoli yang kalah wah dengan Juventus mampu membawa tim itu tampil aktraktif dan bersaing memperebutkan gelar juara.
Napoli sendiri sudah pasrah kehilangan Sarri meski mereka masih berharap sang pelatih mau mengubah keputusannya tersebut. Meski demikian, Sarri menyebut bahwa dia tak ingin lama-lama juga melatih Napoli.
Sarri ingin pergi di saat yang tepat, di saat fans Napoli masih mengelu-elukannya dan memujanya sebagai pahlawan tim itu, bukan di saat klub tengah terpuruk.
"Jika Anda hanya berpikir soal fans, Anda tentu sangat ingin bertahan selama mungkin dan bahkan jika presiden ingin memecatmu maka mungkin mereka akan mengirim teror," ujar Sarri di Soccerway.
"Anda tidak bisa menemukan fans yang seperti ini di manapun, itu sangat penting. Tapi Anda juga harus berpikir soal aspek lain. Tapi jika ini harus berakhir, maka saya ingin Napoli ada terus dalam ingatan," sambungnya.
Baca juga: Sarri: Bus Napoli Diludahi, Kami Dicaci |
"Saya berutang besar kepada presiden, karena dia memberikan kesempatan saya merasakan sesuatu yang luar biasa. Saya yang membuat seluruh keputusan yang bisa meningkatkan status kami seperti yang fans inginkan."
"Jika presiden puas dengan kerja saya, maka itu bagus sekali. Jika tidak senang, maka sangat disayangkan, tapi bakal ada jalan keluar untuk kedua pihak. Jika dia memanggil, maka saya akan datang.
"Fans Napoli membuat pengalaman Anda begitu luar biasa, tapi Anda takut ini akan berakhir. Itu bisa membuat Anda berpikir bahwa lebih baik pergi ketika masih ada rasa cinta ketimbang di saat-saat sulit," tutupnya.
Baca juga: Napoli Kehilangan Arah |
(mrp/yna)