Marchisio yang merupakan jebolan akademi Juve itu menembus tim utama pada 2006. Sempat dipinjamkan ke Empoli pada 2007/2008, Marchisio kemudian jadi andalan Bianconeri setelah kembali ke Turin.
Namun kebersamaan Marchisio dengan Juve berakhir pada musim panas 2018. Kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri kontrak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Marchisio menolak karena tak ingin memperkuat tim Italia lain selain Juve. Setelah hengkang dari Juve pada musim panas ini, Marchisio melanjutkan kariernya di Rusia bersama Zenit St. Petersburg.
"Saya tidak menyesal. Tiga tahun lalu, Claudio bisa saja pindah ke tempat lain dan dapat gaji jauh lebih tinggi. Pada 2017 dia menolak Milan, yang menawarkan gaji dua kali lipat, karena dia ingin mengakhiri kariernya di Juventus, tim yang dia cintai," ujar ayah sekaligus agen Marchisio, Stefano Marchisio, kepada Tuttosport seperti dikutip Football Italia.
"Segala hal berubah dalam sepakbola dan saya paham keinginan Juventus untuk regenerasi tim. Ada sedikit nostalgia untuk Claudio dan akan aneh kalau tidak ada. Andai dia masih di Juventus, dia mungkin orang paling bahagia di dunia."
"Meski demikian, kami sudah membuka lembaran baru dan Claudio sangat bahagia dengan hidup barunya. Zenit klub yang ambisius, mereka punya stadion yang sangat modern dan memuncaki liga. Semoga saja dia bisa memenangi gelar liga kedelapannya di Rusia," imbuhnya.
(nds/raw)











































