Maurizio Sarri, Sepakbola yang Menyenangkan, dan Revolusi Chelsea

Maurizio Sarri, Sepakbola yang Menyenangkan, dan Revolusi Chelsea

Putra Rusdi Kurniawan - Sepakbola
Senin, 19 Nov 2018 17:01 WIB
Foto: Shaun Botterill/Getty Images
London - Maurizio Sarri tak ingin terjebak dengan target tinggi hingga sepakbola itu menjadi sebua penderitaan. Bagi Chelsea, sepakbola haruslah menyenangkan.

Chelsea menjadi tim yang tampil menghibur, juga tak terkalahkan. Dari 12 laga di liga, Chelsea meraih delapan kemenangan dan empat kali seri. Hasilnmya, The Blues menempati peringkat ketiga, di bawah Manchester City dan Liverpool, dengan 30 poin.

Sosok penting di balik performa menawan Chelsea musim ini tak lain adalah sang manajer, Sarri. Manajer yang didatangkan dari Napoli tersebut menjadikan penguasaan bola dan umpan pendek cepat sebagai dasar permainan Chelsea.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sarri mampu merevolusi klub asal London itu dari permainan pragmatis kala ditangani oleh Antonio Conte. Pelatih 59 tahun itu mengungkapkan filosofi sepakbola yang diterapkan di Chelsea dipengaruhi karier saat dia bermain di level semi profesional.




"Saya terbiasa untuk mencintai latihan. Saya suka berada dalam kelompok dan menjadi bagian tim. Saya memiliki keinginan nyata untuk terus bekerja keras," kata Sarri dalam situs resmi Chelsea.

"Pertandingan lebih seperti penderitaan! Karena pola sepakbola yang dimainkan saat ini," ujar dia.

"Pekerjaan saya saat bermain sebagai pemain belakang adalah menghentikan lawan, tetapi ketika pertama kali saya pergi ke lapangan, saya ingin bersenang-senang. Pikiran saya masih sama sekarang, bukan hanya sekadar bekerja untuk tim. Saya tidak bisa melihat sepakbola tanpa kegembiraan," Sarri menegaskan.

Saat berpredikat pemain, Sarri memang tak pernah merasakan bermain di klub profesional. Ia bermain di klub semi profesional karena saat itu pekerjaan utama adalah seorang pegawai bank.

Pria asal Italia ini bahkan baru meninggalkan kariernya sebagai pegawai bank dan memutuskan untuk fokus di dunia sepakbola saat berusia 40 tahun, kala menukangi tim divisi bawah Italia, Togeloto.


(fem/fem)

Hide Ads