Persoalan dengan Icardi bermula ketika Inter mencabut ban kapten striker asal Argentina itu pada awal Februari. Sejak saat itu, Icardi belum pernah main lagi untuk Inter.
Persoalan pembaruan kontrak disebut-sebut jadi pangkal permasalahan. Selama dua bulan terakhir, pembicaraan soal kontroversi Icardi mendominasi pemberitaan tentang Inter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kembalinya Icardi sepertinya tak disambut baik oleh pendukung garis keras Inter yang tergabung dalam Curva Nord. Mereka justru mendesak La Beneamata untuk mendepak pemain 25 tahun itu.
"Setelah pertemuan internal, semua kelompok Curva Nord dengan suara bulat memutuskan bahwa perilaku Nerazzurri No 9 tidak boleh ditoleransi lagi," demikian bunyi pernyataannya Curva Nord seperti dikutip Football-Italia.
"Nord percaya Icardi telah menunjukkan bahwa dia tidak memiliki karakter yang diperlukan tim, tidak hanya sebagai kapten tetapi juga untuk keutuhan ruang ganti tim."
"Dengan rilis ini, kami mengajak Inter untuk mengambil tindakan yang diperlukan sesegera mungkin untuk mengeluarkannya dari tim yang tampaknya juga sudah tidak satu pandangan dengannya dan di masa depan juga mengancam akhir musim kami," tambahnya.
"Lolos ke Liga Champions tanpa proyek yang menempatkan konsep grup sebagai inti, di mana Icardi jelas tidak bisa jadi bagian dari itu, cuma akan mendatangkan kegagalan di masa depan."
"Bagi kami, nilai tim harus diutamakan daripada pribadi dan mereka yang ingin sorotan media. Karena itu, posisi Nord adalah Icardi bukan lagi bagian dari Inter dan mulai sekarang akan diperlakukan demikian."
Icardi dan Curva Nord sebelumnya juga punya histori perselisihan. Pada 2016, Icardi membuat Curva Nord marah gara-gara cerita di buku otobiografinya.
Sebuah cerita di dalam buku otobiografi Icardi tersebut membuat ultras Curva Nord seolah-olah merupakan tokoh antagonis dan pengancam. Mereka pun meminta Icardi untuk menanggalkan ban kapten.
(nds/cas)