.webp)
Sudah melewati tiga laga bersama Ranieri, Giallorossi tidak memperlihatkan perform memuaskan. Sempat menang 2-1 atas Empoli pada laga debut Ranieri, Roma malah kalah beruntun melawan SPAL 1-2 dan Napoli 1-4.
Wajar jika sorotan langsung mengarah kepada Ranieri yang selama ini punya reputasi sebagai The Tinkerman alias tukang reparasi. Ranieri diharapkan bisa memperbaiki performa Roma yang sempat jeblok bersama Eusebio Di Francesco.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Duh, Roma |
Terkait hal tersebut Ranieri yang dikontrak cuma sampai akhir musim mengaku sedang berusaha keras mencari jalan keluar bagi tim ibukota tersebut.
"Saya bekerja 25 jam sehari, berpikir cara membantu tim ini. Jelas tidak mudah, tapi saya akan mencoba. Saya akan melihat segalanya secara rinci: Para pemain, formasi, sampai lawan," ujar Ranieri seperti dikutip Football Italia.
Masalahnya, Roma akan menghadapi Fiorentina di Olimpico, Kamis (4/4/2019) nanti. Tim yang sempat membantai mereka 7-1 di Coppa Italia beberapa waktu lalu.
Baca juga: Roma Anjlok, Di Francesco Dipecat |
"Saya harus menjadi apoteker dan meracik siapa yang bermain dari awal dan tidak. Istilah kata saya selalu ada buat tim," sambungnya.
"Saya berharap kekalahan itu bisa memantik kami untuk bereaksi. Kami harus bisa melakukannya. Saat di Florence, kami kebobolan beberapa gol dari bola-bola panjang. Mereka melakukannya dengan sangat baik."
"Mereka sangat sering menggunakan model permainan seperti ini. Terlepas dari siapa yang mereka mainkan, kami tetap harus berhati-hati dan tidak memberikan mereka ruang yang dalam," demikian pelatih yang membawa Leicester City juara Premier League itu.
